SURABAYA |Nusantara Jaya News – Sebanyak 6.178 lembaga pendidikan di Jawa Timur akan mengikuti Tes Kompetensi Akademik (TKA), yang tahun ini menjadi pengganti Ujian Nasional (UN) dan dijadwalkan berlangsung pada 1–9 November 2025.
Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur, Aries Agung Paewai, menyampaikan apresiasi terhadap antusiasme sekolah-sekolah di seluruh daerah yang telah mendaftar untuk mengikuti TKA, meski pelaksanaannya tidak bersifat wajib. Menurutnya, hal ini menunjukkan kesadaran tinggi lembaga pendidikan terhadap pentingnya evaluasi capaian belajar siswa secara objektif.
“TKA bukan penentu kelulusan, tetapi alat bantu untuk mengukur capaian belajar siswa secara objektif. TKA akan melengkapi penilaian sekolah, dan nilainya juga bisa digunakan dalam proses masuk perguruan tinggi,” ujar Aries, Sabtu (11/10/2025).
Lebih lanjut, Aries menjelaskan bahwa hasil TKA tahun ini juga akan menjadi alat validasi nilai rapor dalam Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP), tanpa mengubah sistem dan kriteria seleksi yang sudah berlaku.
Ia menambahkan, seluruh sekolah peserta kini tengah mematangkan persiapan, baik dari sisi teknis maupun kesiapan siswa.
“TKA akan dilaksanakan kurang dari sebulan lagi. Persiapan masing-masing sekolah insya Allah sudah matang karena mereka telah mengikuti ujicoba TKA secara online. Mudah-mudahan pelaksanaannya nanti berjalan lancar tanpa gangguan apa pun,” imbuhnya.
Salah satu sekolah yang turut serta dalam pelaksanaan TKA adalah SMA Muhammadiyah X Surabaya. Wakil Kepala Humas, Suardi, menyebutkan bahwa pihak sekolah telah menyiapkan 355 siswa untuk mengikuti ujian tersebut.
“Kami sudah melakukan uji coba dan pembinaan intensif. Tim khusus juga telah dibentuk untuk memetakan mata pelajaran pilihan dan teknis ujian full online,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemendikdasmen, Toni Toharudin, mengungkapkan bahwa secara nasional sekitar 68 persen sekolah akan melaksanakan TKA secara daring, 12 persen semi daring, dan sisanya masih memfinalisasi moda pelaksanaan sesuai dengan kesiapan infrastruktur.
Materi ujian TKA mencakup tiga mata pelajaran wajib, yaitu Bahasa Indonesia, Matematika, dan Bahasa Inggris, serta dua mata pelajaran pilihan sesuai minat studi atau karier siswa, di antaranya Biologi, Sosiologi, Geografi, dan Bahasa Asing.
“Ini bukan sekadar ujian, tapi langkah penting untuk membangun sistem pendidikan yang adil, modern, dan berintegritas,” tegas Toni.
Sebagai informasi, pendaftaran TKA telah resmi ditutup pada 5 Oktober 2025. Berdasarkan data dari BSKAP Kemendikdasmen, tercatat 3.518.167 calon peserta dari 43.918 satuan pendidikan di seluruh Indonesia yang siap mengikuti ujian ini.
Dengan semangat kolaborasi antara sekolah, pemerintah, dan masyarakat, pelaksanaan TKA diharapkan tidak hanya menjadi instrumen pengukuran, tetapi juga cerminan transformasi pendidikan nasional menuju arah yang lebih objektif dan adaptif terhadap tantangan zaman.(Red)


****************************************












