banner 1000x130 **************************************** banner 1000x130

Kunjungan Kerja Reses Komisi IV DPR RI ke Bali, Titiek Usulkan Pemasangan Mikrocip Pada Burung Endemik Perkici Dada Merah

banner 2500x130 banner 2500x130 banner 1000x130

Bali |Nusantara Jaya News – Ketua Komisi IV DPR RI Siti Hediati Hariyadi (Titiek Soeharto) mengusulkan pemasangan mikrocip pada burung endemik Perkici Dada Merah. Usulan tersebut disampaikannya Saat melakukan kunjungan kerja reses Komisi IV DPR RI ke BKSDA (Balai Konservasi Sumber Daya Alam) Provinsi Bali, Senin (27/10/2025).

Saat membahas repatriasi atau pemulangan Perkici Dada Merah dari Paradise Park, Inggris, ke Bali, Titiek mempertanyakan apakah bisa burung-burung yang langka itu dipasangi mikrocip yang bisa dipantau saat dia berkembang biak atau ketemu pasangannya.

banner 300x250

“Satwa yang dilepas ini kan jumlahnya tidak banyak, apakah bisa dipasangi micro chip?,” tanya Titiek Soeharto.

Menurutnya, dengan memanfaatkan teknologi ini maka lebih mudah dalam mendata satwa langka tersebut termasuk mengetahui keberadaan mereka ketika nantinya dilepasliarkan.

Selain pemasangan mikrocip terhadap upaya pelestarian satwa langka ini, Komisi IV DPR RI menyimpulkan agar pemerintah menyempurnakan regulasi yang ada termasuk soal penangkaran satwa-satwa langka yang melibatkan masyarakat.

Titiek berharap ke depannya agar repatriasi tak ada lagi, sebab ini menandakan kegagalan dalam mengelola satwa endemik Indonesia yang diperkirakan penyebab kelangkaannya adalah perubahan kondisi pada habitat mereka yang berebut lahan dengan manusia.

Titiek Soeharto juga meminta Pemprov Bali dalam hal ini yang mendapat kembali 40 ekor Perkici Dada Merah setelah sebelumnya langka, agar menata kembali ekosistem burung, mengingat tak hanya perkici namun banyak jenis burung endemik lainnya di Bali.

Menanggapi permintaan Ketua Komisi IV DPR RI, Gubernur Bali Wayan Koster berjanji akan meminta jajarannya di kabupaten/kota menata kembali habitat-habitat burung endemik sesuai asalnya.

“Saya akan minta kabupaten/kota se-Bali untuk perlindungan satwa-satwa langka ini dan kami sangat senang, kami akan kumpul untuk mendata berbagai jenis satwa endemik Bali yang sudah punah atau langka supaya bisa dilindungi dan dikembangkan dengan ekosistem yang baik dan sebagai bagian dari objek pariwisata,”janji Gubernur Koster.

Sementara itu, Direktur Konservasi Spesies dan Genetik di Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) Nunu Anugrah menjelaskan bahwa penandaan terhadap satwa ada regulasinya.

Ia membenarkan, mikrocip merupakan salah satu pendeteksi bagi satwa namun kebanyakan pada burung yang dipasang hanya cincin. Namun atas usulan ini, Kementerian Kehutanan memasukkan dalam pertimbangan.

“Bagi jenis yang akan dilepasliarkan lebih aman dengan mikrocip, kita awasi dengan alat pembaca namanya transponder, jadi nomor dari mikrocip itu bisa terbaca, tapi untuk Perkici Dada Merah atas saran Bu Ketua Komisi, mungkin kami bisa mengupayakan menggunakan,” ujarnya.

Pada kesempatan tersebut, Komisi IV DPR RI, juga melakukan pelepasan tukik yang dilaksanakan di Pantai Saba Kabupaten gianyar Bali.(tik).

banner 1000x130
https://nusantarajayanews.id/wp-content/uploads/2025/05/IMG-20250528-WA0005-e1748427094351.jpg
banner 1000x130 banner 2500x130