banner 1000x130 **************************************** banner 1000x130
Budaya  

Aksara Jawa Hadir Sebagai Alat Diplomasi Budaya Dan Jembatan Antar Negara

banner 2500x130 banner 2500x130 banner 1000x130

SURABAYA |Nusantara Jaya News – India, Jepang, Taiwan, Jerman, Belanda, dan Amerika adalah negara negara yang warganya di Surabaya dengan penuh kesadaran telah menjadi mitra dalam olah budaya literasi aksara Jawa.

Ada yang belajar aksara Jawa dengan mengajak anak anaknya untuk ikut belajar, ada pula yang menyertakan aksara Jawa sebagai identitas kelembagaannya.

banner 300x250

Seorang ekspatriat Amerika misalnya, John Pierce, mengajak kedua putra putrinya ikut belajar aksara Jawa. Pun demikian dengan wakil Konjen Jepang di Surabaya, Ishii Yutaka, mengajak istri dan Anaknya untuk ikut belajar aksara Jawa.

Belum lagi institusi pendidikan Wisma Jerman (d/h Goethe Institut) di Surabaya menggunakan aksara jawa untuk menandai nama ruang kelas belajar. Sementara warga Belanda Michiel Eduard menerbitkan buku cerita anak dengan menggunakan teks latin bahasa Belanda dan teks aksara Jawa untuk bahasa Indonesia. Unik.

India berbeda lagi. Institusi negara asing, Kedutaan Besar India untuk Indonesia di Jakarta melalui Kantor Konsul Kehormatan India di Surabaya mengirimkan pegiat aksara Jawa Surabaya, Ita Surojoyo, belajar di EFLU Hyderabad India.

Satu lagi Kantor Taiwan Economic Trade Organisation (TETO) di Surabaya menyertakan aksara Hanzi nya dalam acara pameran dalam rangka peringatan Hari Aksara Internasional tahun 2023 di Surabaya.

Dalam kesempatan yang berbeda, Aksara Jawa juga diperkenalkan dengan bangga kepada rombongan Mahasiswa dari UK, Thailand dan Jerman.

Batik Aborigine Aksara Jawa. Foto: nng

Kini, Aksara Jawa dirancang sebagai alat diplomasi budaya dengan Australia. Kerjasama ini berdiri berdasarkan kesadaran bersama. Misalnya Yolanda, seorang kawan dari Australia, yang begitu antusias mendengarkan kabar rencana membangun jaringan berdasarkan kesadaran people to people.

Agree”, respon Yolanda singkat.

Excited to continue this conversation Nanang”, tambah Yolanda dalam sebuah percakapan WhatsApp dengan ketua Puri Aksara Rajapatni, Nanang.

Kegiatan budaya dengan Australia ini berbasis people to people, yang akan memadukan budaya Aborigin dan Aksara Jawa dalam karya sastra Seni Batik.

Wow! My major in art at high school was Batik!”, tabah Yolanda.

Gagasan jaringan kerjasama budaya ini mendapat respon dari diaspora Indonesia di Australia, Prof Rudolf Wirawan, yang keberadaannya di Australia sebagai Founder dan CEO BIMA Nexus Australia Pty Ltd di Sydney.

Aksara Jawa akan hadir sebagai alat diplomasi budaya dan jembatan dua negara. (nng)

banner 1000x130
https://nusantarajayanews.id/wp-content/uploads/2025/05/IMG-20250528-WA0005-e1748427094351.jpg
banner 1000x130 banner 2500x130