Denpasar |Nusantara Jaya News – Baligivation 2025 merupakan ajang yang menampilkan kemajuan digitalisasi di Bali melalui pameran (showcasing), edukasi, serta berbagai kompetisi digital. Kegiatan ini digagas oleh BI Bali bekerja sama dengan pemerintah provinsi, kabupaten/kota, serta asosiasi terkait.
Kepala Perwakilan (KPw) Bank Indonesia Wilayah Provinsi Bali, Erwin Soeryadimadja, dalam sambutannya, di Hyatt Sanur Bali, pada senin (10/11/2025) menyampaikan, Baligivation 2025 ini mengambil tema mewujudkan Bali menjadi pulau digital untuk meningkatkan inklusivitas.
Kegiatan ini bertujuan untuk mendorong penguatan ekosistem Ekonomi keuangan serta kreativitas generasi muda dalam menciptakan inovasi digital hal ini juga searah dengan program prioritas dan juga program nasional di provinsi Bali.
“Kita patut bersyukur bahwasannya pada triwulan ketiga tahun 2025 perkembangan ekonomi di Bali pertumbuhannya tumbuh 5,88% jadi lebih tinggi dari nasional yang sebesar 5,4% dan kali ini menduduki peringkat ke-4 nasional. Untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di Bali faktor utamanya adalah sektor pariwisata yang menjadi total pertumbuhan 5,88% sektor pariwisatanya itu menunjukkan 3,69% jadi sektor pariwisata berperan sangat besar mendatangkan devisa, “terang Erwin,
Erwin menambahkan, Transaksi e-commerce di provinsi Bali juga sudah mencapai 15,2 triliun tumbuh sebesar 20,13% demikian pula dengan digitalisasi dari transaksi pemerintah untuk mendorong akselerator penerima pendapatan asli daerah.
“Apa yang telah dicapai Bank Indonesia dengan pertumbuhan ekonomi yang dipressive juga tidak lepas dari ekspansi digitalisasi di provinsi Bali dan digitallisasi Bali ini telah menjadi mesin penggerak pertumbuhan dan untuk mendorong kesejahteraan masyarakat paling tidak kami melihat bagaimana digitalisasi mampu mendorong kesejahteraan masyarakat yang mampu menekan inflansi melalui pendekatan produktivitas “imbuh Erwin.
Deputi Gubenur Bank Indonesia, Filianingsih Hendarta, menambahkan bahwa kemajuan digitalisasi bukan hanya dinikmati oleh sebagian kelompok masyarakat tetapi menjadi pembangkit kesejahteraan bersama dan dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat secara merata.
“Bali dengan kekayaan budaya dan ekosistem ekonomi serta pariwisata yang kuat memiliki posisi strategis dalam mewujudkan cita-cita besar tersebut dengan dukungan kolaborasi antara pemerintah daerah industri dan Bank Indonesia Bali bisa menjadi full model bagi digitalisasi yang inklusif di Indonesia yang nantinya bisa direplikasi di berbagai daerah di Indonesia,”ujar Filianingsih.
Namun Ia menegaskan pentingnya menjaga kepercayaan publik merupakan tantangan terberat untuk menuju era digitalisasi emas. menurutnya sekali publik tidak percaya maka kemajuan ekonomi digitalisasi tidak akan tercapai.
“Pentingnya membangun kepercayaan publik menjadi perhatian utama kita bersama-sama dengan industri pemerintah pusat dan daerah. Karena tanpa kepercayaan digitalisasi tidak akan bermakna melalui Indonesia 2025 dan 2030,” terang Filianingsih.
Deputi Bidang Kreativitas Digital dan Teknologi di Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemenekraf) Republik Indonesia, Muhammad Neil El Himam, pada kesempatan tersebut menyampaikan pula bahwa Indonesia memiliki 143 juta pengguna aktif media sosial sebagai kekuatan yang luar biasa.
Neil mengatakan, kekuatan dari konten digital ini jika dibuat dengan baik dan benar mempunyai efektifitas yang luar biasa termasuk untuk mendukung kemajuan ekonomi digital, dan kedepan tantangan dalam pengembangan ekosistem digital inovasi ini juga semakin kompleks antara lain kesenjangan infrastruktur, rendahnya literasi digital termasuk juga rendahnya keamanan cyber, “jelasnya.
“Ekonomi kreatif sepenuhnya mengapresiasi pelaksanaan acara hari ini sebagai wujud nyata upaya kita bersama untuk terus mengakselerasi perkembangan ekonomi kreatif dan Indonesia ke arah yang lebih baik. Bali ini sebagai Pulau digital saya sangat apresiatif terhadap rangkaian kegiatan festival ini sebagai salah satu festival digital terbesar di Bali yang telah berlangsung dari periode April sampai dengan Oktober 2025 sebuah langkah nyata sebagai Pulau digital melalui transportasi ekonomi, “tambahnya.
Asisten II Bidang Perekonomian Provinsi Bali, Dr. Luh Ayu Aryani mewakili Gubenur Bali, mengatakan provinsi Bali berupaya untuk memperkuat transformatif digital melalui tiga arah kebijakan utama yaitu, membangun kebijakan Bali menjadi pulau Digital , mengembangkan sistem digital untuk meningkatkan jangkauan wilayah dan kecepatan internet dan meningkatkan akses dan penggunaan teknologi informasi untuk pelayanan kegiatan ekonomi.
“Pembangunan Bali menjadi pulau digital kita rancang secara holistik dari hulu sampai ke hilir merupakan program nyata dengan semangat untuk menghadirkan layanan publik yang efisien aspek ekonomi yang merata serta sistem pemerintahan yang transparan akuntabel berbasis digital,”ungkapnya.
Ia menambahkan, perwakilan Bank Indonesia provinsi Bali telah menjadi strategis pemerintah Bali dalam mendukung ekosistem digital yang konsisten dalam mendorong adopsi peningkatan literasi keuangan digital juga penguatan pelaku usaha lokal agar mampu bersaing di era digital ini.
Pada kesempatan itu juga dilakukan Lounching Program Starter Pack & UE Tourism di Tourism Information Center Kedatangan Internasional Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali.
Program Starter Pack dan Uang Elektronik (UE) Bank Indonesia ini bertujuan memberikan beberapa manfaat utama bagi turis diantaranya kemudahan dan keamanan transaksi selama mereka berada di Indonesia, dimana turis dapat melakukan pembayaran secara digital dengan mudah di berbagai tempat, termasuk di sektor pariwisata seperti hotel, restoran, dan toko oleh-oleh, tanpa perlu repot membawa banyak uang tunai fisik. (tik).


****************************************












