banner 1000x130 **************************************** banner 1000x130

Motif Cemburu dan Dendam Terungkap: Ayah Tiri Pembunuh Alvaro Kiano Nugroho Ditetapkan sebagai Tersangka

banner 2500x130 banner 2500x130 banner 1000x130

Jakarta | Nusantara Jaya News – Kepolisian akhirnya mengungkap motif di balik pembunuhan tragis yang menimpa Alvaro Kiano Nugroho (6), bocah yang sebelumnya dinyatakan hilang sejak Maret 2025 di kawasan Pesanggrahan, Jakarta Selatan. Pelaku yang tak lain adalah ayah tirinya sendiri, Alex Iskandar (AI), diduga melakukan aksi keji tersebut karena diliputi rasa cemburu dan dendam kepada istrinya, sekaligus ibu kandung korban.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Budi Hermanto, dalam konferensi pers di Polres Metro Jakarta Selatan pada Senin (24/11/2025), menegaskan adanya temuan kuat terkait motif pelaku. “Pendalaman percakapan digital terlapor atau terduga pelaku, penyidik menemukan adanya indikasi kuat dorongan pelaku gimana caranya balas dendam,” ujarnya.

banner 300x250

Menurut Budi, motif penculikan hingga pembunuhan terhadap Alvaro muncul karena Alex Iskandar merasa dikhianati oleh istrinya. Dari hasil pemeriksaan, penyidik menemukan bahwa pelaku menyimpan rasa cemburu mendalam setelah mengetahui istrinya memiliki pria idaman lain. Dorongan emosional itu kemudian terakumulasi menjadi niat untuk membalas dendam.

“Jadi motifnya udah ada dorongan dan terakumulasi, diduga istrinya memiliki pria idaman lain,” jelas Budi yang dikutip dari Antara.

Keterangan itu sejalan dengan penuturan pihak keluarga, yang sebelumnya juga menyebutkan bahwa Alex sering menunjukkan gelagat cemburu terhadap Arum, ibu kandung Alvaro. Bahkan, rasa cemburu tersebut diduga berubah menjadi dendam setelah Arum tetap bersikeras berangkat ke Malaysia meski telah dilarang oleh Alex.

Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Pol Nicolas Ary Lilipaly, menegaskan bahwa pelaku yang membunuh Alvaro adalah ayah tirinya sendiri. Alex diketahui menikah dengan ibu korban sejak 2023, dan hubungan rumah tangga keduanya kabarnya sempat menuju proses perceraian.

Setelah melakukan pencarian intensif sejak hilangnya Alvaro pada Maret 2025, polisi akhirnya menemukan bocah malang tersebut dalam kondisi meninggal dunia. Penemuan ini sekaligus mengakhiri masa pencarian panjang yang menyita perhatian publik.

Kasus ini menjadi salah satu tragedi paling memilukan yang melibatkan kekerasan dalam rumah tangga, terutama karena korbannya adalah seorang anak yang tak berdaya. Proses hukum kini terus berjalan, sementara masyarakat berharap kejadian ini dapat menjadi pelajaran penting mengenai pentingnya pengendalian emosi dan perlindungan anak dalam lingkungan keluarga.(Red)

banner 1000x130
banner 1000x130 banner 2500x130