banner 1000x130 **************************************** banner 1000x130

Optimisme Konsumen Bali Menguat pada Oktober 2025, Didukung Upacara Adat dan Stabilitas Ekonomi Daerah

banner 2500x130 banner 2500x130 banner 1000x130

Denpasar |Nusantara Jaya News – Optimisme konsumen di Provinsi Bali terus menunjukkan tren positif pada Oktober 2025. Berdasarkan hasil Survei Konsumen Bank Indonesia Provinsi Bali, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) tercatat sebesar 139,9 atau tumbuh 6,5% (mtm) dibandingkan bulan sebelumnya. Angka ini menempatkan IKK tetap berada pada zona optimis (indeks > 100), menandakan kuatnya kepercayaan masyarakat terhadap kondisi ekonomi saat ini maupun prospeknya ke depan. (20/11)

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali menjelaskan bahwa peningkatan optimisme ini tidak terlepas dari berbagai rangkaian upacara adat yang berlangsung sepanjang Oktober 2025, seperti Purnama Kapat dan sejumlah Piodalan. Selain itu, tingginya penyelenggaraan upacara Manusa Yadnya (pernikahan) turut mendorong konsumsi masyarakat pada sektor-sektor pendukung.

banner 300x250

Dilihat dari kelompok usia, optimisme tertinggi berasal dari kelompok usia 20–30 tahun dengan indeks 153,1, disusul usia 41–50 tahun sebesar 143,6, serta usia 31–40 tahun sebesar 135,7. Sementara itu, dari sisi pekerjaan, pekerja formal mencatat keyakinan lebih tinggi dengan indeks 145,2 dibandingkan pekerja sektor informal yang juga tetap optimis dengan indeks 135,0.

Peningkatan IKK utamanya disumbang oleh menguatnya dua komponen utama, yaitu Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) yang naik dari 124,0 menjadi 131,5 (6,0%; mtm), serta Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) yang meningkat dari 138,8 menjadi 148,3 (6,8%; mtm). Data tersebut mencerminkan bahwa konsumen semakin yakin terhadap kondisi ekonomi saat ini sekaligus memiliki ekspektasi lebih baik untuk enam bulan mendatang.

Indikator pendorong kenaikan IKK antara lain tingginya indeks prakiraan kegiatan usaha enam bulan ke depan sebesar 158,5 (naik 10,8%; mtm), meningkatnya indeks ketersediaan lapangan kerja saat ini sebesar 146,5 (naik 8,1%; mtm), peningkatan konsumsi barang tahan lama sebesar 118,5 (naik 6,3%; mtm), serta kenaikan ketersediaan lapangan kerja dibanding enam bulan lalu sebesar 138,0 (naik 5,3%; mtm). Adapun satu indikator yang masih stagnan adalah indeks kegiatan usaha saat ini dibandingkan enam bulan lalu yang tetap berada pada level 100,0.

Bank Indonesia bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi dan Kabupaten/Kota di Bali terus memastikan stabilitas harga, terutama menjelang Hari Raya Galungan. Upaya tersebut dilakukan melalui gelar operasi pasar murah, pengawasan harga pada komoditas pangan utama, serta koordinasi untuk menjamin kelancaran distribusi pangan. Stabilitas inflasi diharapkan dapat memacu konsumsi rumah tangga, meningkatkan minat investasi, dan memperkuat perekonomian daerah.

Dalam menjaga stabilitas makroekonomi dan nilai tukar Rupiah, Bank Indonesia pada Rapat Dewan Gubernur tanggal 21–22 Oktober 2025 memutuskan untuk mempertahankan BI-Rate pada level 4,75%. Suku bunga Deposit Facility tetap di 3,75% dan Lending Facility di 5,50%. Kebijakan tersebut dipastikan selaras dengan upaya menopang pertumbuhan ekonomi sekaligus menjaga stabilitas harga.

Pemerintah dan Bank Indonesia juga memperkuat sinergi melalui kebijakan perluasan insentif pajak berupa PPh 21 Ditanggung Pemerintah (DTP) untuk pekerja di sektor pariwisata, hotel, restoran, dan kafe—sektor strategis yang menjadi motor utama ekonomi Bali. Dengan kolaborasi kuat antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat, Bali diyakini mampu menjaga stabilitas harga (pro-stability) sekaligus mempertahankan momentum pertumbuhan ekonominya.(Red)

banner 1000x130
banner 1000x130 banner 2500x130