Surabaya |Nusantara Jaya News — Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus mendorong partisipasi generasi muda dalam membangun kampungnya. Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, mengumumkan bahwa setiap Rukun Warga (RW) yang mengajukan program bermanfaat bagi anak muda akan mendapatkan dukungan dana sebesar Rp5 juta per bulan.
“(Dana yang diberikan) Rp5 juta per bulan, per RW. Pokoknya 1 RW itu per bulannya Rp5 juta, tapi harus ada dampaknya ya, buat RW-nya,” ujar Eri Cahyadi, Selasa (4/11/2025).
Eri menjelaskan, gagasan ini berawal dari aspirasi generasi muda yang muncul dalam forum Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) di berbagai wilayah. Ia menilai, anak muda tidak bisa hanya diberi tugas atau instruksi, melainkan perlu diberi ruang untuk berkreasi dan melahirkan ide-ide yang bermanfaat bagi lingkungannya.
“Maka ketika ada keinginan itu, anak-anak muda bisa mengajukan kepada lurah dan camat. Nantinya akan dievaluasi kegiatan apa yang mereka usulkan,” jelasnya.
Adapun syarat utama untuk mendapatkan bantuan ini adalah bahwa program tersebut harus diajukan oleh anak muda di wilayah RW bersangkutan dan memberikan dampak positif bagi kalangan muda di daerah tersebut. Proposal kegiatan akan diajukan ke pihak kelurahan dan kecamatan untuk dievaluasi setiap bulan.
“Karena saya selalu ingin mengatakan bahwa Surabaya ini dibangun oleh kekuatan anak muda. Maka dimulailah dari RW-RW,” tegas Eri.
Eri juga menambahkan, meski fokus pada anak muda, program pembangunan untuk masyarakat umum tetap berjalan seperti biasa. Pihaknya memastikan bahwa kebutuhan dasar warga seperti pavingisasi, penerangan jalan umum (PJU), dan perbaikan rumah tidak layak huni (Rutilahu) tetap menjadi perhatian pemerintah.
“Yang tua ini jangan minta menang terus, yang digarap paving, PJU, Rutilahu, ya tetap saya kasih. Tapi kita juga harus menyiapkan anak muda untuk maju,” tandasnya.
Program Rp5 juta per RW ini diharapkan dapat menumbuhkan semangat kolaborasi dan kreativitas di kalangan pemuda Surabaya, sekaligus memperkuat rasa tanggung jawab mereka dalam memajukan kampung masing-masing.
Dengan kebijakan ini, Pemkot Surabaya berupaya menciptakan ekosistem pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan, di mana generasi muda berperan aktif dalam membentuk masa depan kotanya sendiri. (Red)