Pamekasan |Nusantara Jaya News — Warga Desa Lesong Daya, Kecamatan Batumarmar, Kabupaten Pamekasan, digemparkan oleh penemuan mayat seorang pria yang dibakar hidup-hidup pada Kamis malam (6/11/2025) sekitar pukul 20.00 WIB. Korban ditemukan masih dalam kondisi api menyala di area tambang batu-bata oleh warga setempat, menimbulkan kepanikan dan kehebohan di lokasi kejadian.
Menurut penuturan Kepala Desa Lesong Daya, Arief Budiatno, jasad korban pertama kali ditemukan oleh warga bernama Misnatun. Warga yang berusaha memadamkan api dibuat ngeri setelah melihat sejumlah luka sayatan di tubuh korban.
“Mayat ditemukan sekitar pukul delapan malam. Saat ditemukan, api masih membakar tubuh korban. Dari hasil pengamatan warga, ada luka bacokan di tubuhnya,” ujar Arief kepada wartawan.
Awalnya, identitas korban belum diketahui. Namun, petugas yang tiba di lokasi menemukan sebuah mobil Daihatsu Sigra putih bernopol M 1798 NR, yang diduga milik korban. Setelah dilakukan penyelidikan, korban akhirnya teridentifikasi sebagai Munaha, warga Desa Bira Timur, Kecamatan Sokobanah, Kabupaten Sampang.
Keesokan harinya, polisi berhasil mengungkap identitas pelaku yang ternyata masih memiliki hubungan dekat dengan korban. Pelaku utama diketahui bernama Nawiski, warga satu desa dengan korban. Ironisnya, Nawiski tidak bertindak sendirian—ia dibantu oleh SA, seorang perempuan yang tak lain adalah mantan istrinya sendiri.
Kapolres Pamekasan AKBP Hendra Eko Triyulianto mengungkapkan bahwa kasus ini menjadi perhatian serius Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nanang Avianto, yang kebetulan sedang melakukan kunjungan kerja di Pamekasan pada Jumat (7/11/2025).
“Pak Kapolda memberi atensi penuh terhadap kasus ini. Pelaku langsung kita kejar dan tangkap. Dari hasil pemeriksaan awal, motifnya adalah persoalan asmara,” jelas AKBP Hendra melalui sambungan telepon.
Sore harinya, sekitar pukul 17.00 WIB, Polres Pamekasan mengonfirmasi bahwa dua tersangka telah ditangkap dan kini ditahan di Mapolres Pamekasan. Kasatreskrim Polres Pamekasan AKP Doni Setiawan menjelaskan bahwa pelaku Nawiski dan SA memiliki peran berbeda dalam kasus tersebut.
“SA berperan mengajak korban ke TKP di Desa Lesong Daya. Dari hasil penyelidikan dan rekaman CCTV, petunjuk mengarah kuat ke keduanya,” ujar AKP Doni.
Lebih lanjut, AKP Doni menuturkan bahwa motif pembunuhan ini dipicu oleh perselingkuhan antara korban Munaha dengan SA, mantan istri pelaku. “Motifnya perselingkuhan, antara korban dengan saudari SA. Namun, kami masih mendalami lebih lanjut untuk mengetahui seluruh kronologi dan peran masing-masing pelaku,” tambahnya.
Polres Pamekasan kini terus mengembangkan penyelidikan guna mengungkap kemungkinan adanya pihak lain yang terlibat, serta untuk memastikan kronologi lengkap dari pembunuhan sadis tersebut. Peristiwa ini meninggalkan duka mendalam dan menjadi peringatan atas betapa bahayanya konflik asmara yang berujung pada tindakan keji dan tidak manusiawi.(Red)


****************************************












