Denpasar |Nusantara Jaya News – Menuju Tahun 2026 bagi Desa Penglipuran adalah tahun untuk mengkonsolidasikan identitas desa sebagai destinasi pariwisata regeneratif kelas dunia.
Tidak hanya menyajikan event budaya, tetapi juga memastikan setiap kegiatan akan memperbaiki alam, memperkuat komunitas, dan menumbuhkan ekonomi desa secara merata.
Agenda tahunan ini disusun untuk menyebarkan aktivitas sepanjang tahun menghadirkan nilai budaya yang lebih otentik, memperkuat edukasi wisata dan pelestarian lingkungan, mendorong partisipasi aktif masyarakat, pemuda, UMKM, dan wisatawan.
Mulai dari perayaan tahun baru dengan pertunjukan barong macan, yang menjadi pembukaan tahun regenaratif 2026, dimana desa Penglipuran akan memulai tahun dengan pesan bahwa Penglipuran bukan hanya bersih, tetapi menghidupkan kembali tradisi dan alamnya.
Beranjak ke bulan Febuari yang merupakan bulan penuh cinta dan perayaan Imlek, dimana Desa Penglipuran menyuguhkan paket menginap romantis, makan malam lokal, workshop membuat bunga janur dan pertunjukan Barong budaya Bali – Tionghoa.
Menuju bulan Maret, bulan suci bagi umat muslim dan Hindu, desa Penglipuran akan menyuguhkan berbagai atraksi seperti Ngusaba Bantal, Video Storytelling tentang nyepi di Penglipuran, serta barong special Idul Fitri.
Beralih ke bulan April. yang dimaknai dengan lahirnya sosok perempuan hebat Ibu Kartini, Desa penglipuran tentu akan menyuguhkan
Busana Ayu Kartini dan panggung karya perempuan (kuliner, anyaman bambu, tari, kerajinan).
Desa Penglipuran, akan melakukan penataan arsitektur desa dan penyambutan tamu dengan edukasi budaya di bulan Mei yang bertepatan dengan Kenaikan Isa Almasih dan Idul Adha. Demikian juga dengan Bulan Juni yaitu bulan Spiritual Bali Galungan dan Kuningan, desa Penglipuran menawarkan paket Early Visit “Galungan & Kuningan Cultural Walk”
Tak ketinggalan moment penting di Penglipuran Village Festival XIII pada bulan Juni dan Event Tri Wulan 3 (Budaya), Event Nasional Tahunan di bulan Juli dengan menghadirkan Penglipuran Village Festival, Pameran budaya, parade gebogan, Barong Macan, lomba kreatif bambu,
panggung musik, dengan mengusung tema “Regenerate Bali: Culture that Heals Nature”.
Menyongsong hari Kemerdekaan RI, desa Penglipuran mengadakan lomba rakyat, mural lingkungan dan parade kecil anak muda. Lanjut ke bulan September, yaitu Hari Pariwisata Dunia deaa Penglipuran akan melaksanakan kegiatan “Tourism Clean Up Day” Aksi bersih menyeluruh desa dan hutan bambu yang melibatkan warga, wisatawan, dan komunitas sekolah, dimana akan menjadikan desa Penglipuran pusat kampanye pariwisata berkelanjutan Bali.
Pada Bulan Oktober dan November, akan dilaksanakan Konsolidasi, Pelatihan dan Pemberdayaan dengan Program yang ditambahkan, Pelatihan Green Guiding untuk pemuda, Workshop hospitality regeneratif, Bimbingan UMKM (branding, sustainability packaging) serta pembuatan Laporan Regeneratif Penglipuran 2026. Dua bulan ini adalah “napas pembangunan manusia”—tahun 2026 bukan hanya tentang event, tetapi tentang memperkuat kapasitas warga.
Yang Terakhir adalah Bulan Desember, bulan Perayaan dan Syukur yang akan menampilkan Parade Budaya Barong Macan “Tetantrian Macan Gading. parade budaya ini sebagai penutup siklus regeneratif, menggambarkan perjalanan Penglipuran menjaga harmoni sepanjang 2026.
Setiap event akan menjadi nilai Regeneratif 2026 dengan membawa tiga komponen penting yakni Ekologi, Sosial-Budaya, dan Ekonomi Lokal. pada Ekologi akan berdampak pada pengurangan sampah plastik 50% setiap event, Penggunaan dekorasi bambu daur ulang serta Penanaman 100 pohon bambu di tiap triwulan.
Di Sosial Budaya akan berdampak pada minimal 40 % peran perempuan dan pemuda, dan Festival sebagai ruang ekspresi seni lintas generasi serta Pelindungan adat dan narasi kultur melalui storytelling. dan Pada Ekonomi Lokal, keterlibatan 60–80% vendor UMKM desa menjadi Transparansi distribusi manfaat untuk warga.(red)


****************************************












