Surabaya |Nusantara Jaya News – Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Surabaya menggelar press conference akhir tahun 2025 pada Rabu, 31 Desember 2025, pukul 15.00 WIB, bertempat di Gedung Braha Daksa Polrestabes Surabaya.
Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Dr. Luthfie Sulistiawan, S.I.K., M.H., M.Si., didampingi Kasatreskrim, Kasatnarkoba, Kasatlantas, serta Kasi Humas Polrestabes Surabaya.
Dalam sambutannya, Kombes Pol Luthfie Sulistiawan terlebih dahulu menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada seluruh insan pers yang selama satu tahun terakhir telah bersinergi dan mendukung tugas-tugas Polri, khususnya dalam penyampaian informasi kepada masyarakat. Ia berharap kerja sama yang telah terjalin dengan baik ini dapat terus berlanjut dan semakin ditingkatkan pada tahun 2026.
“Rekan-rekan media adalah mitra strategis Polri. Melalui pemberitaan yang objektif dan berimbang, masyarakat dapat memahami berbagai kebijakan dan langkah kepolisian. Semoga di tahun 2026 kerja sama ini semakin solid dan memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat,” ujar Kapolrestabes.(31/12)
Pada kesempatan tersebut, Kapolrestabes memaparkan berbagai capaian kinerja Polrestabes Surabaya sepanjang tahun 2025. Untuk gangguan kamtibmas dan tindak pidana konvensional, berdasarkan hasil evaluasi terjadi peningkatan jumlah kasus sebesar 9 % dibandingkan tahun sebelumnya.
Namun demikian, tingkat penyelesaian perkara juga mengalami peningkatan sebesar 1 persen. Secara keseluruhan, pada tahun 2025 tingkat penyelesaian kasus mencapai 119 persen, yang berarti tidak hanya kasus baru yang berhasil diungkap, tetapi juga penyelesaian tunggakan perkara dari tahun-tahun sebelumnya.
Salah satu kasus yang menjadi atensi publik dan fokus utama Polrestabes Surabaya sepanjang tahun 2025 adalah tindak pidana pencurian kendaraan bermotor (curanmor).
Kapolrestabes mengungkapkan bahwa kasus curanmor mengalami peningkatan sekitar 10 persen, dengan total kejadian mencapai sekitar 600 kasus sepanjang tahun 2025. Kondisi ini menjadi keprihatinan bersama, mengingat dampaknya sangat dirasakan oleh masyarakat.
“Curanmor menjadi konsen utama kami. Sepanjang tahun 2025, kami telah mengungkap banyak kasus dengan total 472 orang tersangka yang telah diproses hingga tahap persidangan. Dari jumlah tersebut, sebagian merupakan residivis yang kembali melakukan kejahatan serupa setelah keluar dari lembaga pemasyarakatan,” jelasnya.
Sebagai langkah konkret, Polrestabes Surabaya terus mendorong peran serta masyarakat dalam menjaga keamanan lingkungan melalui penguatan sistem keamanan lingkungan (siskamling) serta kegiatan sosialisasi pencegahan kejahatan. Ke depan, curanmor tetap akan menjadi target utama penindakan pada tahun 2026.
Kapolrestabes juga menyampaikan bahwa dalam waktu dekat, pihaknya akan menggelar pengumuman dan penyerahan kendaraan hasil sitaan yang telah berhasil diamankan.
Masyarakat pemilik kendaraan dapat mengambil kendaraannya dengan membawa dokumen kepemilikan resmi tanpa dipungut biaya apa pun.
Terkait pemberantasan narkoba, Kapolrestabes mengakui bahwa angka penyalahgunaan narkoba pada tahun 2025 juga mengalami peningkatan. Sepanjang tahun ini, Polrestabes Surabaya berhasil mengungkap 724 kasus narkoba dengan total 940 orang tersangka.
Namun demikian, kebijakan terhadap pengguna tetap mengedepankan pendekatan humanis, khususnya bagi pengguna dengan barang bukti di bawah ambang batas tertentu yang akan menjalani asesmen dan rehabilitasi.
Beberapa pengungkapan besar narkoba sepanjang tahun 2025 di antaranya berhasil menyita sabu seberat lebih dari 93 kilogram, ribuan butir ekstasi, ganja lebih dari 11 kilogram, ratusan ribu butir obat-obatan berbahaya, serta berbagai jenis psikotropika lainnya.
Kapolrestabes juga mengingatkan masyarakat terkait munculnya jenis narkoba baru yang dikenal dengan sebutan “atom” atau cairan obat yang dimasukkan ke dalam vape, yang sangat berbahaya. Meski belum ditemukan di Surabaya, pihak kepolisian meminta peran aktif masyarakat dan media untuk memberikan informasi apabila menemukan indikasi peredaran jenis narkoba tersebut.
Di bidang lalu lintas, sepanjang tahun 2025 terjadi peningkatan jumlah kejadian kecelakaan lalu lintas sekitar 18 persen. Namun, jumlah korban meninggal dunia mengalami penurunan dari 182 orang pada tahun 2024 menjadi 180 orang pada tahun 2025. Korban luka berat juga menurun signifikan.
Satlantas Polrestabes Surabaya menekankan pendekatan preemtif dan preventif melalui edukasi serta peneguran, meskipun penindakan tetap dilakukan terhadap pelanggaran yang berpotensi fatal. Total penindakan lalu lintas tercatat lebih dari 1.500 kali sepanjang tahun 2025.
Dalam hal pengamanan unjuk rasa, sepanjang tahun 2025 Polrestabes Surabaya mencatat 678 kegiatan unjuk rasa yang terlaksana, sementara 583 rencana aksi berhasil dimitigasi dan dibatalkan melalui komunikasi dan pendekatan persuasif. Secara umum, jumlah aksi unjuk rasa mengalami penurunan sekitar 11 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Polrestabes Surabaya juga mencatat telah melaksanakan pengamanan terhadap 1.994 kegiatan masyarakat sepanjang tahun 2025, mulai dari kegiatan olahraga, pameran, konser musik, hingga pertandingan sepak bola.
Sebanyak 55 kali pengamanan pertandingan sepak bola berhasil dilaksanakan dengan aman dan kondusif, termasuk laga Persebaya Surabaya yang berlangsung tanpa gangguan. Kapolrestabes secara khusus mengapresiasi suporter Bonek yang konsisten menjaga ketertiban.
Sebagai upaya pencegahan kejahatan, Polrestabes Surabaya secara rutin melaksanakan patroli malam, strong point di titik-titik rawan, serta program patroli “97 Suroboyo”, kegiatan “Bersinar” di pagi hari, dan “Hobiro Menyala” pada malam hingga dini hari.
Program-program ini difokuskan untuk menekan kejahatan jalanan, pengeroyokan, serta balap liar. Tercatat sebanyak 187 kendaraan telah diamankan terkait pelanggaran balap liar dan penggunaan knalpot tidak sesuai standar.
Menutup press conference, Kapolrestabes Surabaya kembali menegaskan komitmen Polri untuk bekerja secara profesional, transparan, dan humanis. Ia juga mengingatkan masyarakat agar tidak menggunakan perantara dalam pengurusan tilang maupun pengambilan kendaraan, serta memastikan seluruh pembayaran dilakukan langsung melalui mekanisme resmi negara.
“Terima kasih atas dukungan semua pihak. Kami mohon doa dan dukungan di tahun 2026 agar Kota Surabaya tetap aman, tertib, dan kondusif,” pungkasnya. (Red)


****************************************












