Badung |nusantara jaya news – Sebagai ajang promosi dan pemberdayaan masyarakat di bidang seni budaya dan UMKM, Pandawa Festival (PanFest) ke-14 dibuka mulai 25 Desember 2025 – 1 Januari 2026 dengan tema “Kejar Mimpi Raih Kemenangan”. PanFest ke-14 tahun ini bertepatan dengan HUT BUMDA Kutuh ke -11.
Direktur Utama Badan Usaha Milik Desa Adat (BUMDA) Kutuh, Kabupaten Badung, Ni Luh Hepi Wiradani menyebut, tema yang diambil dalam Pandawa Festival (PanFest) ke-14 tersebut diartikan bahwa tahun 2025 adalah tahun yang penuh perjuangan.
Dalam sambutannya, Hepi menjelaskan arti penuh perjuangan dapat dimaknai sebagai keluhan terhadap penurunan kunjungan wisatawan domestik ke pantai Pandawa hingga 28% dari yang biasanya 85%.
Penurunan ini diakibatkan oleh beberapa faktor diantaranya kebijakan pemerintah, kondisi politik, bencana banjir serta isu sampah. Meski presentase tingkat kunjungan ke Pantai Pandawa mengalami penurunan sekitar 9,19% tahun ini, destinasi wisata Tanah Barak tahun ini justru mengalami peningkatan hingga 36% dari tahun lalu.
“Kami bersyukur masih ada titik harapan, dengan semakin dikenalnyan destinasi Tanah Barak yang membuat kunjungan wisatawan mancanegara yang didominasi etnis Cina meningkat hingga 36% dari tahun sebelumnya,” jelas Hepi yang juga selaku Ketua Panitia PanFest.
Pada kesempatan itu, Hepi tak lupa menyampaikan keluhan pengunjung yang datang ke pantai Pandawa, seperti adanya bangunan yang masih mangkrak dan rusak. masih kurangnya sarana dan prasarana vital seperti toilet serta sering tergerusnya pasir di kawasan Pandawa Central yang membuat pengunjung kecewa.
“Memang betul Pandawa mendatangkan pengunjung namun setelah sampai di sini ada beberapa komentar yang disampaikan di laman sosial media kami yang secara terus menerus menyoroti sarana dan prasarana di kawasan ini. Untuk itu kami selaku pengelola sangat mengharapkan bantuan pemerintah untuk pengembangan Pandawa dengan mengaktualisasi masterplan Pandawa yang sudah ada, “harapnya.
Selain sarana dan prasarana yang belum memadai, permasalahan sampah juga menjadi tantangan di dalam operasional. Minimnya informasi tentang pengelolaan sampah dan tidak adanya pembekalan oleh pihak terkait membuat Badan Pengelola susah untuk membangkitkan kesadaran dari pelaku usaha di sepanjang Pandawa.
Menanggapi keluhan dari badan pengelola Pandawa terkait bangunan mangkrak dan sarana Toilet, Bupati Badung, I Wayan Adi Arnawa, S.H, yang hadir sekaligus membuka PanFest ke-14 tersebut mengaku akan segera menindaklanjuti.
“Masalah bangunan mangkrak akan segera diselesaikan. Saya perintahkan bu kabid pariwisata tolong analisa apakah bisa dilakukan di Anggaran perubahan jika bisa segera disiapkan sesuai harapan badan pengelola,”pinta Bupati Adi Arnawa.
Terkait adanya penurunan kunjungan di pantai Pandawa, Bupati Arnawa mengatakan menjadi tantangan dan pelajaran besar sekaligus persoalan yang harus dibahas bersama pelaku pariwisata.
Bupati Adi Arnawa menilai penurunan kunjungan wisatawan ke Bali, tidak saja penyebabnya karena isu miring terhadap Bali yang menyebabkan wisatawan berfikir untuk datang ke Bali namun juga adanya postingan yang tidak baik tentang Bali di beberapa media sosial.
“Saya herankan kenapa kita harus memposting suatu kejadian yang sudah berlangsung lama, yang sudah lewat hanya untuk menaikkan viewer dan kepentingan pribadi tanpa berfikir dampaknya terhadap Bali. Pemerintah tidak akan bisa berbuat baik tanpa di dukung oleh semua komponen dan pemandu kepentingan untuk ikut terlibat di dalamnya, jika berharap Bali tetap diminati untuk di kunjungi jangan se-enaknya memposting sesuatu tanpa memikirkan apa dampak dari postingan itu,”ujar Bupati Adi Arnawa.
Mengulik Pandawa Festival ke-14 tahun ini, ada beberapa kegiatan yang ditampilkan di PanFest, yang sebagian besar merupakan karya masyarakat Desa Kutuh antara lain, pertunjukan drama tari kolosal, pertunjukkan Seni Budaya, perlombaan, seminar, talkshow dan penutupan akan dimeriahkan artis lokal.(Tik)
Pandawa Festival


****************************************












