****************************************
MEDAN |Nusantara Jaya News – Ketua Koalisi Pemerhati Indonesia Raya (KAPIR), Mickael H. Harahap, melontarkan kritik keras terhadap pernyataan Ketua Koalisi Aksi Mahasiswa USU, UNIMED, dan UINSU (KAMUUU), Rahmat Situmorang, yang beredar luas di sejumlah media online terkait suksesi Ketua DPD Partai Golkar Sumatera Utara.
Mickael menilai pernyataan Rahmat terkesan asal bunyi, tidak proporsional, dan penuh kepentingan, serta mempertanyakan kapasitas Rahmat dalam mengomentari urusan internal partai besar seperti Golkar.
“Pertanyaannya sederhana: Rahmat Situmorang ini siapa dan dalam kapasitas apa berbicara soal kepemimpinan Golkar Sumut? Golkar itu partai kader, partai tua, bukan ruang diskusi bebas tanpa etika dan struktur,” tegas Mickael, Selasa (30/12).
Menurut Mickael, Rahmat telah melampaui batas dengan secara terbuka menggiring opini publik seolah-olah memiliki otoritas moral dan politik untuk menentukan siapa yang layak dan tidak layak memimpin Golkar Sumut.
“Golkar bukan organisasi mahasiswa, bukan pula panggung aktivisme musiman. Ada mekanisme, ada AD/ART, ada kader yang sudah puluhan tahun berjuang. Bukan ditentukan oleh klaim sepihak segelintir orang yang bahkan tak jelas kontribusinya,” sindirnya tajam.
Mickael juga menanggapi pujian Rahmat terhadap Musa Rajekshah (Bang Ijeck). Ia menegaskan bahwa prestasi Bang Ijeck adalah hasil kerja kolektif kader Golkar, bukan alasan untuk menjadikan suksesi sebagai ajang titip figur.
“Kalau Bang Ijeck berhasil, itu karena sistem dan kader Golkar bekerja. Bukan berarti siapa pun bisa asal menunjuk pengganti berdasarkan kedekatan, jaringan, atau popularitas semu,” katanya.
Lebih lanjut, Mickael menyebut penyebutan nama Ketua MPC Pemuda Pancasila Medan dan Ketua Umum BPP HIPMI oleh Rahmat sebagai bentuk intervensi opini yang tidak etis dan berpotensi memecah konsolidasi internal partai.
“Golkar tidak kekurangan kader berkualitas. Jadi jangan seolah-olah Golkar Sumut ini miskin figur lalu harus diarahkan oleh pihak luar. Ini partai politik, bukan forum polling mahasiswa,” ujarnya.
Mickael menegaskan bahwa KAPIR mendukung proses suksesi Golkar Sumut berjalan secara bermartabat, internal, dan berdasarkan kapasitas kader sejati, bukan tekanan opini publik yang dibangun secara serampangan.
“Kami ingatkan, jangan membawa-bawa nama mahasiswa dan aktivisme untuk kepentingan politik elite. Mahasiswa itu agen perubahan, bukan alat legitimasi ambisi politik,” tutup Mickael. (AH)
