banner 1000x130 **************************************** banner 1000x130

Optimisme Konsumen Bali Terus Menguat November 2025, Didorong Galungan-Kuningan dan Musim Panen

banner 2500x130 banner 2500x130 banner 1000x130

Denpasar |Nusantara Jaya News – Optimisme konsumen di Provinsi Bali pada November 2025 tercatat terus menguat dibandingkan bulan sebelumnya. Peningkatan keyakinan ini sejalan dengan momentum Hari Raya Galungan dan Kuningan, serta masuknya musim panen pada sejumlah komoditas perkebunan yang mendorong konsumsi masyarakat.

Berdasarkan hasil Survei Konsumen Bank Indonesia Provinsi Bali periode November 2025, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) tercatat sebesar 141,58 atau meningkat 1,2 persen secara bulanan (month to month/mtm). Angka tersebut berada pada level optimis karena berada di atas ambang batas indeks 100, yang mencerminkan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini maupun prospek ke depan.

banner 300x250

Optimisme IKK terlihat merata pada berbagai kelompok usia. Kelompok usia 20–30 tahun menjadi pendorong utama dengan indeks sebesar 149,0, disusul kelompok usia di atas 60 tahun sebesar 147,2, usia 51–60 tahun sebesar 143,3, usia 31–40 tahun sebesar 137,7, serta usia 41–50 tahun sebesar 133,3. Tingginya optimisme ini menunjukkan keyakinan lintas generasi terhadap keberlanjutan pertumbuhan ekonomi di Bali.

Dari sisi lapangan pekerjaan, optimisme konsumen juga tercermin pada responden yang bekerja di sektor formal dengan indeks 140,3 dan sektor informal sebesar 142,7. Hal ini menandakan bahwa baik pekerja formal maupun informal memiliki pandangan positif terhadap kondisi ekonomi dan daya beli dalam beberapa bulan ke depan.

Survei Konsumen sendiri merupakan survei bulanan yang dilakukan oleh Bank Indonesia untuk mengukur tingkat keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini serta ekspektasi konsumen terhadap perekonomian enam bulan mendatang. Hasil survei ini menjadi salah satu indikator penting dalam melihat arah pergerakan konsumsi rumah tangga sebagai penopang utama pertumbuhan ekonomi daerah.

Penguatan IKK pada November 2025 terutama didorong oleh peningkatan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) yang naik dari 148,3 menjadi 152,3 atau tumbuh 2,7 persen (mtm). Kenaikan ini bersumber dari membaiknya prakiraan ketersediaan lapangan kerja enam bulan ke depan dibandingkan saat ini, yang meningkat 3,4 persen (mtm) menjadi 151,5. Selain itu, indeks prakiraan penghasilan enam bulan mendatang juga naik 3,2 persen (mtm) menjadi 163,5, serta indeks prakiraan kegiatan usaha enam bulan ke depan meningkat 1,4 persen (mtm) menjadi 142,0.

Peningkatan ekspektasi konsumsi masyarakat ini tidak terlepas dari perayaan Hari Raya Galungan dan Kuningan yang secara tradisional mendorong kenaikan permintaan, khususnya pada sektor jasa seperti penjahit pakaian adat dan kebutuhan upacara keagamaan. Di sisi lain, musim panen pada beberapa komoditas perkebunan seperti jeruk dan mangga turut meningkatkan pendapatan petani, sehingga mendorong optimisme akan peningkatan konsumsi rumah tangga.

Meski demikian, Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) mengalami penurunan moderat dari 131,5 menjadi 130,8 atau turun 0,5 persen (mtm). Perlambatan ini terutama disebabkan oleh penurunan indeks ketersediaan lapangan kerja saat ini dibandingkan enam bulan lalu sebesar 5,1 persen (mtm) menjadi 131,0, serta penurunan indeks konsumsi barang-barang tahan lama sebesar 3,8 persen (mtm) menjadi 114,0.

Sejumlah responden menilai tingginya persaingan dalam mencari pekerjaan masih menjadi tantangan. Selain itu, terdapat kecenderungan masyarakat untuk menahan pembelian barang tahan lama karena persediaan yang dimiliki saat ini dinilai masih mencukupi kebutuhan. Kendati demikian, penurunan IKE tertahan oleh indeks penghasilan saat ini dibandingkan enam bulan lalu yang masih tumbuh signifikan sebesar 6,9 persen (mtm) dengan capaian indeks 147,5.

Secara keseluruhan, baik IKE maupun IEK tetap berada pada level optimis di atas 100. Kondisi ini mencerminkan keyakinan konsumen bahwa perekonomian Bali masih memiliki prospek pertumbuhan yang positif ke depan.

Untuk menjaga stabilitas tersebut, Bank Indonesia Provinsi Bali bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota terus memperkuat sinergi. Selama periode Hari Raya Galungan dan Kuningan, TPID aktif menjaga ketersediaan pasokan pangan melalui pelaksanaan operasi pasar murah, pengawasan harga komoditas pangan utama, serta koordinasi rutin guna memastikan kelancaran distribusi.

Dengan inflasi yang tetap terjaga, diharapkan konsumsi rumah tangga dapat terus meningkat, minat investasi semakin kuat, serta aktivitas perekonomian daerah semakin bergairah. Langkah ini juga sejalan dengan upaya menjaga daya beli masyarakat di tengah dinamika ekonomi global dan domestik.

Lebih lanjut, dalam rangka menjaga momentum pertumbuhan ekonomi dan stabilitas nilai tukar Rupiah di tengah risiko curah hujan tinggi, Bank Indonesia pada 18–19 November 2025 memutuskan untuk mempertahankan BI-Rate sebesar 4,75 persen, suku bunga Deposit Facility sebesar 3,75 persen, dan suku bunga Lending Facility sebesar 5,50 persen.

Di sisi mitigasi risiko bencana hidrometeorologi, Pemerintah Provinsi Bali bersama Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) juga telah melakukan koordinasi untuk memetakan wilayah rawan banjir, banjir bandang, dan longsor. Upaya ini dilengkapi dengan inspeksi dini terhadap saluran sungai dan daerah aliran sungai guna meminimalkan dampak cuaca ekstrem.

Berbagai inisiatif tersebut diharapkan mampu mendukung terwujudnya stabilitas harga (pro stability) sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan (pro growth) di Provinsi Bali. (Red)

banner 1000x130
banner 1000x130 banner 2500x130