BONDOWOSO — Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Az Zahro di Desa Locare, Kecamatan Curahdami, menjadi salah satu contoh pesantren kecil yang bertahan dengan cita-cita besar. Berdiri sejak 2018, pesantren ini menampung hampir seluruhnya santri yatim, piatu, dan dhuafa tanpa memungut biaya SPP. Komitmen untuk menghadirkan pendidikan bagi keluarga kurang mampu menjadi pondasi kuat sang pengasuh, KH. Muhammad Syaifuddin.
Di tengah berbagai kesulitan yang dihadapi, semangat kiai muda tersebut tak pernah surut. Keyakinannya bahwa pesantren bisa mandiri menjadi landasan untuk terus bergerak. Salah satu impian besar itu kini mulai mendapat dukungan nyata melalui program Ketahanan Pangan Pesantren dari YBM PLN UIP JBTB.
Melalui program tersebut, YBM PLN menyalurkan paket lengkap budidaya ikan lele, mulai dari kolam terpal hingga perlengkapan pembuatan pakan mandiri. Tak hanya memberikan sarana, YBM PLN juga menghadirkan pendampingan teknis melalui pelatihan budidaya yang diberikan oleh tim ahli dari BPPP Banyuwangi. Kegiatan ini dihadiri pengasuh pesantren, para santri, Kepala Desa Locare, pengurus YBM PLN, serta penyuluh perikanan. (27/11/2025)
Dalam sambutannya, pengasuh KH. Muhammad Syaifuddin menyampaikan apresiasi atas dukungan tersebut.
“Kami bersyukur atas bantuan budidaya lele ini. Ini bukan sekadar program, tetapi peluang bagi santri untuk belajar kemandirian dan memiliki bekal ketika kembali ke masyarakat. Terima kasih kepada YBM PLN UIP JBTB atas amanah yang diberikan,” ujarnya.
Ketua Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan YBM PLN UIP JBTB, Gina Widiasari, mengatakan program ketahanan pangan ini diharapkan menjadi model pemberdayaan pesantren di wilayah Bondowoso.
“Kami ingin Pesantren Az Zahro menjadi contoh bagaimana pesantren bisa mandiri. Santri lebih semangat belajar, pengasuh bisa fokus mengajar, dan manfaatnya meluas ke masyarakat sekitar. Program ini murni dari zakat karyawan PLN, semoga memberi keberkahan dan dampak nyata,” ucapnya.
Dukungan teknis juga diberikan oleh Dwi Wahyu Wardani, penyuluh perikanan BPPP Banyuwangi, yang memaparkan pentingnya pelatihan budidaya bagi santri.
“Pelatihan ini memberi pemahaman dasar tentang budidaya lele di kolam terpal. Keahlian ini tidak hanya menunjang ketahanan pangan pesantren, tetapi juga menjadi keterampilan yang bisa mereka gunakan ketika terjun ke masyarakat,” jelasnya.
Paket bantuan yang diterima pesantren meliputi 4 kolam budidaya, 6.000 bibit lele, pakan, serta perlengkapan pembuatan pakan mandiri.
Dengan program ini, langkah Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Az Zahro menuju kemandirian semakin kokoh. Dukungan tersebut menjadi ilustrasi bagaimana kolaborasi antara lembaga zakat dan pesantren mampu membuka jalan pemberdayaan yang berkelanjutan.(Dex)


****************************************












