SURABAYA |nusantarajayanews.id – Anggota DPRD Provinsi Jawa timur Hartoyo, S.H, M.H Komisi E, Fraksi Demokrat Daerah Pemilihan Jatim 1 (kota Surabaya) lakukan Penyerapan Aspirasi Masyarakat Reses 1 2023 di depan balai serba guna RT 06/ RW 08 Perumahan Graha Kencana Asem Rowo Blok i Surabaya, Sabtu (25/03/2023) pukul 20:00 Wib.
Dalam sambutannya Hartoyo SH, MH, Menjelaskan bahwa reses ini kewajiban DPR untuk menyerap aspirasi masyarakat serta harapan warga.
Ia mengatakan sebagai informasi, anggota DPR Ada 120, dan 38 kabupaten/kota, terdiri dari 29 kabupaten dan terdapat 9 kota. Jumlah penduduk kurang lebih 42 juta jiwa. Dari kota terdiri dari 14 dapil . Dari dapil provinsi disurabaya terdapat 8 dapil termasuk saya keliling dari 31 kecamatan dan 154 kelurahan.
“Dari 120 anggota DPR Di bagi 5 komisi, Komisi A membidangi hukum dan pemerintahan. termasuk kalau ada masalah sengketa.Komisi B yaitu Perekonomian, mulai dari bahan pokok seperti minyak , gula , beras dan lain sebagainya. Kemudian untuk komisi C bidang pembangunan,menangani seperti Rutilahu, Komisi D bidang kesejahteraan. Kemudian untuk komisi E seperti saya bidang pendidikan juga bagi warga yang kurang mampu, juga mengenai kesehatan bagi yang gak punya BPJS bisa PBI,” urainya.
Bicara mengenai tenaga kerja, Hartoyo menjelaskan bahwa pemerintah sekarang dilarang melalui honorer, selain itu Tugas DPR yang pertama membuat peraturan, menyusun anggaran, jadi dana-dana yang diterima oleh rakyat diterima jadi satu menjadi anggaran APBD, kemudian dikembalikan kepada rakyat termasuk diolah bersama DPR.
Acara reses dilanjutkan dengan sesi tanya jawab, aspirasi masyarakat :
Perwakilan RT 4 Mujiono, mohon bantuannya untuk balai selama ini kita rapat di jalan juga mohon bantuan sound.
Ketua RT 06 juga menyampaikan terima kasihnya yang sudah dibantu mulai dari pendidikan sekolah.
Membidangi juga membidangi olah raga, perlu diketahui disini ada warga untuk olah raga, saya usul untuk diadakan lomba voli, juga membahas senam. supaya warga disini juga ada kegiatan.
Ketua RT 10 juga berharap bantuan untuk bola voli, bola futsal dan net untuk olahraga, dan alhamdulillah dengan diadakan olah raga ini anak-anak tidak main hp lagi.
Perwakilan dari warga RT 9 menyampaikan saya pantau itu banyak warga yang swadaya, seperti jalan dan juga tenda. Harapan dari teman-teman bisa minta meja dan kursi.
Warga dari RW 1 juga menyampaikan untuk sedikit memberikan tenda dan terop, juga mengenai tenaga kerja supaya warga disini atau pemuda di sini banyak pengangguran. Bahwasanya disini banyak pabrik, tetapi banyak yang bekerja diluar.
Warga ibu-ibu dari RT 06 juga menyampaikan mengenai pinjaman ( Mekar) yang ditanggung oleh kelompok, ini sudah berjalan lama, seperti kita mau meningkatkan usaha ini kita tidak bisa, karena terhambat oleh Mak Mak yang belum membayar. Ini sedikit banyak merugikan. Jadi kami mohon agar tidak menghambat perekonomian kami.
Hartoyo menjawab, Silahkan berikan debitur dan namanya yang bersangkutan, kita akan selidiki sumbernya dari mana.
Salah satu Koordinasi KSH RW 08 Juga menyampaikan untuk kegiatan olah raga berharap bantuan sound sistem agar di fasilitasi, termasuk seragamnya biar semangat.
Selanjutnya setelah warga menyampaikan semua aspirasinya, Hartoyo menjawab bahwa sekarang ini pemerintah melarang untuk bantuan pembangunan, itu hanya bisa membantu masjid dan sekolahan, akhirnya dana itu sekarang dialihkan melalui dakel (dana kelurahan).
“Salah satu contoh seperti PPDB itu sekarang ketua OSIS bisa masuk sekolah negeri. Kemudian bagi orang tuanya yang bekerja diluar negeri itu anaknya juga bisa masuk negeri tanpa zonasi, juga bagi anak-anak yang Sekolah SMP yang hafal Al Qur’an juzz 1 sampai juzz 4 itu bisa masuk sekolah SMA/SMK negeri.
Jadi, selanjutnya kalau bantuan lainnya silahkan ajukan proposal diajukan ke Bu gubernur nanti akan saya teruskan seperti salah satunya untuk kepentingan umum seperti yayasan.
Untuk lomba ,terop dan kebutuhan olah raga, kita akan lihat apakah memang perlu atau bersifat urgent, kalau memang benar dibutuhkan, silahkan kerumah saja.
Kemudian bicara tentang sumbangan Posko, itu harus jelas status tanahnya. Juga mengenai sistem zonasi itu menjadi kegelisahan bagi para wali murid.
Sejak awal sudah saya sampaikan bahwa sistem zonasi menjadi kegelisahan bagi warga. Setiap kabupaten dan provinsi itu tidak sama, padahal harapannya bisa masuk negeri dan perguruan tinggi.
Jelas banyak yang kecewa, sekarang gak ada yang namanya sekolah favorit, Sekarang diubah menjadi sistem zonasi, ada juga lewat jalur avirmasi bagi yang tidak mampu.
“Waktu program system zonasi diberlakukan, saya langsung ke Jakarta, menemui pak menteri Pendidikan. Saya protes, di Surabaya ini ada 31 kecamatan. 16 kecamatan tidak memiliki gedung sekolah SMAN dan SMKN. Bagaimana mereka bisa mendapatkan kesempatan untuk duduk di sekolah negeri kalau kebijakan tersebut dilaksanakan. Tapi pak menteri bersikukuh kalau kebijakan tersebut justru untuk memeratakan kesempatan memperoleh pendidikan bagi masyarakat,” tandasnya.
Untuk sound kita dalam setiap reses selalu berikan sound. Juga untuk olah raga seperti bola voli maupun bola futsal akan kita anggarkan lagi.
Bicara mengenai tenaga kerja, Hartoyo menjelaskan untuk pengangguran kita akan sampaikan ke dinas terkait agar segera dilakukan pelatihan tenaga kerja.
“Untuk pengangguran kita akan sampaikan ke dinas terkait agar dilakukan pelatihan kerja,” jelasnya.
Selanjutnya di akhir acara reses, Hartoyo memberikan kenangan berupa sound untuk diberikan kepada warga agar bisa digunakan untuk kepentingan warga dan bisa bermanfaat. (AnL)