Denpasar | Nusantarajayanews.id – Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Bali melaporkan bahwa kinerja Industri Jasa Keuangan (IJK) di wilayah Bali dan Nusa Tenggara pada Agustus 2024 tetap menunjukkan resiliensi yang kuat.
Stabilitas ini didukung oleh permodalan yang solid, likuiditas yang mencukupi, dan profil risiko yang terjaga dengan baik. (11/10/24)
Data terbaru menunjukkan bahwa penyaluran kredit dan penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) terus mengalami perbaikan.
Penyaluran kredit perbankan di wilayah Bali dan Nusa Tenggara pada Agustus 2024 mencapai Rp225,96 triliun, tumbuh sebesar 8,30 persen secara tahunan (year-on-year/yoy), lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya mencapai 6,85 persen.
Sebesar 57,85 persen dari total kredit disalurkan untuk kredit produktif, yang mencakup 36,69 persen untuk modal kerja dan 21,16 persen untuk investasi.
Peningkatan terbesar terjadi pada kredit investasi yang bertambah Rp8,44 triliun, dengan pertumbuhan signifikan sebesar 21,44 persen yoy, menggambarkan meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap kondisi ekonomi di Bali dan Nusa Tenggara.
Sektor penerima kredit didominasi oleh Kredit Bukan Lapangan Usaha sebesar 42,15 persen dan Sektor Perdagangan Besar dan Eceran sebesar 25,29 persen.
Pertumbuhan kredit di sektor-sektor ini menunjukkan peningkatan sebesar Rp7,69 triliun dan Rp2,45 triliun, masing-masing tumbuh 8,78 persen dan 4,47 persen yoy.
Sebanyak 44 persen kredit perbankan di Bali dan Nusa Tenggara disalurkan kepada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), dengan pertumbuhan 7,01 persen yoy.
Penyaluran kredit kepada UMKM terus memainkan peran penting dalam mendukung penciptaan lapangan kerja dan menjaga daya beli masyarakat di wilayah ini. (Tik)


****************************************












