Oleh; Fadjarya Afifah
Literasi secara sederhana berarti kemampuan membaca dan menulis. Namun dalam konteks yang lebih luas literasi mencakup kemampuan memahami, menggunakan, dan mengevaluasi informasi dalam berbagai bentuk, baik itu teks tertulis, gambar, grafik, maupun digital marketing.
Literasi berguna untuk mencari, menemukan, dan memahami informasi yang dibutuhkan. Literasi lingkungan adalah proses manusia untuk memahami hubungan antar manusia, alam, serta bagaimana aktivitas manusia dapat memengaruhi lingkungan dan sebaliknya, hal ini juga mengaitkan pemahaman tentang isu- isu lingkungan seperti perubahan iklim, polusi, degradasi lingkungan, serta upaya- upaya pelestarian lingkungan.
Indonesia memiliki 62% lautan dan perairan, maka dari itu Indonesia disebut sebagai Negara kepulauan. Menurut Emilka Budi Lestari tahun 2022 indonesia memiliki keindahan alam dan pantai- pantai yang luar biasa sepanjang 99.093 kilometer.
Indonesia memiliki banyak jenis pantai mulai dari pantai berpasir putih, pantai berbatu, hingga pantai dengan keindahan alam yang memukau. Indonesia juga dikenal dengan Negara maritime dimana luas lautan Indonesia lebih luas dari daratannya.
Namun Indonesia masih memerlukan banyak bantuan untuk menjaga dan memelihara lautannya, hal ini digambarkan dari Indonesia adalah Negara kedua yang menyumbangkan sampah plastic terbanyak didunia setelah china.
Semakin banyak dan berkembangnya pembangunan- pembangunan yang ada sekarang ini, semakin banyak pula menimbulkan permasalahan lingkungan. Masalah terbesar yang dihadapi masyarakat pesisir adalah sampah, masih kurangnya tempat pembuangan akhir sampah membuat masyarakat membuang sampah kepantai. Dan karena kurangnya pengetahuan mengenai daur ulang menyebabkan sampah semakin tertimbun dan terbawa air pantai sampai ketengah laut.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 1999 tentang Pencemaran Laut definisi Pencemaran Laut yakni masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat energi, dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan laut kegiatan manusia sehingga kualitasnya turun sampai ketingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan laut tidak sesuai lagi dengan baku mutu dan/atau fungsinya.
Menurut Wahyudi dan Afriansyah tahun 2022 80% dari limbah yang ada di laut adalah limbah plastic hal ini dikarenakan tingginya konsumsi plastic oleh masyarakat dunia. Karena pembuangan sampah tidak pada tempatnya, buruknya proses pengelolaan sampah dan tidak tersedianya tempat pembuangan sampah menyebabkan biokumulasi polutan dan juga racun
Faktor lain penyebab persoalan sampah semakin rumit yaitu taraf hidup masyarakat yang meningkat namun tidak diikuti dengan peningkatan pengetahuan tentang persampahan dan masih kurangnya peranan masyarakat dalam menjaga kebersihan dan membuang sampah pada tempatnya.
Masyarakat masih banyak kurang perduli terhadap lingkungan yang terbukti dengan tindakan masyarakat dalam terhadap pengelolaan sampah, banyak masyarakat membuang sampah dan membiarkan sampah menumpuk di pinggir pantai.
Lingkungan adalah faktor terbesar dalam mempengaruhi derajat kesehatan, sehingga menjaga lingkungan merupakan tanggung jawab masyarakat. Peran masyarakat sangat penting dalam menjaga lingkungan, sebab masyarakat dituntut mampu menyelesaikan permasalahan menyangkut lingkungan hidupnya.
Pentingnya literasi lingkungan terhadap masyarakat yang tinggal di pesisir yang terbiasa membuang sampah kepantai dan enggan untuk membersihkan daerah sekitar rumah serta tidak dapat mendaur ulang sampah yang menumpuk yaitu masyarakat akan lebih memahami dampak negative dari perilaku mereka terhadap lingkungan, seperti pencemaran air dan udara serta kerusakan ekosistem.
Selain itu, literasi lingkungan juga memberikan pengetahuan tentang cara- cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi dampak negative tersebut, serta mendaur ulang sampah, dan juga membersihkan lingkungan sekitar.
Namun, literasi lingkungan erat juga kaitannya dengan literasi digital tetapi, masih banyak juga masyarakat pesisir yang belum memahami pentingnya literasi digital, sehingga masih terbiasa untuk membuang sampah kepantai dan tidak membersihkan kawasan rumah. Dan menurut (Djalante et al., 2017) Permasalahan lingkungan merupakan hal yang riskan di tengah kemajuan teknologi dan peradaban makhluk hidup.
Karena permasalahan tersebut, kondisi lingkungan mengalami degradasi yang menyebabkan beberapa masalah lingkungan seperti banjir, kekeringan, dan beberapa masalah lainnya. Dan menurut penelitian yang dilakukan oleh Smith (2019) dalam jurnal “Digital Literacy and Coastal Communities”, masyarakat pesisir yang memiliki literasi digital yang baik cenderung lebih peduli terhadap lingkungan sekitar.
Mereka lebih mampu untuk mencari informasi mengenai dampak negative dari pembuangan sampah kelaut dan cara-cara untuk menjaga kebersihan lingkungan. Hal ini menunjukkan bahwa literasi digital dapat memberikan manfaat besar dari masyarakat pesisir dalam hal menjaga lingkungan mereka.
Selain itu, penelitian yang dilakukan oleh Brown (2019) dalam buku “The Importance of Environmental Literacy” menunjukkan bahwa literasi lingkungan juga berdampak positif terhadap kesehatan masyarakat. Dengan lingkungan yang bersih dan sehat, masyarakat pesisir dapat terhindar dari berbagai penyakit yang disebabkan oleh lingkungan yang kotor dan tidak terjaga.
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa literasi lingkungan memiliki peran yang sangat penting dalam meningkatkan kesadaran dan perilaku masyarakat pesisir terhadap lingkungan sekitar. Oleh karena itu, penelitian mengenai literasi digital terhadap masyarakat pesisir perlu dilakukan untuk mengetahui sejauh mana literasi lingkungan dapat memengaruhi perilaku masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan.
Jika masyarakat tidak dibekali dengan pengetahuan mengenai hubungan aktivitas yang dilakukan manusia dengan dampak yang akan terjadi maka kelangsungan ekosistem didaerah pesisir akan terancam.
Dengan demikian, diharapkan masyarakat pesisir dapat lebih peduli terhadap lingkungan dan menjaga kebersihan pantai serta kawasan rumah mereka dengan lebih baik.
Selain itu, penelitian yang dilakukan oleh Brown (2019) dalam buku “The Importance of Environmental Literacy” menunjukkan bahwa literasi lingkungan juga berdampak positif terhadap kesehatan masyarakat. Dengan lingkungan yang bersih dan sehat, masyarakat pesisir dapat terhindar dari berbagai penyakit yang disebabkan oleh lingkungan yang kotor dan tidak terjaga.
Namun sangat disayangkan literasi lingkungan masyarakat pesisir masih sangat rendah, dikarenakan masih banyaknya dari mereka yang tidak dapat menyadari dampak yang akan ditimbulkan dari aktivitas manusia, seperti membuang sampah kepantai ataupun pembakaran sampah secara besar-besaran terhadap lingkungan mereka sendiri.
Untuk meningkatkan literasi lingkungan masyarakat dapat dilakukan dengan banyak cara bisa dengan edukasi dan sosialisasi, atau dengan program pembersihan lingkungan bisa juga dengan cara membangun sistem pengelolaan sampah yang baik.
Dengan cara- cara diatas diharapkan literasi lingkungan masyarakat dapat meningkat dan perilaku mereka dalam menjaga lingkungan akan berubah menjadi lebih baik.
Karena menurut Dr. Sudirman & Mahfuzi (2024) dalam buku “Pendidikan Multiliterasi” bahwa literasi lingkungan merupakan kemampuan individu dalam memahami dan menafsirkan kondisi lingkungan, dari hasil pemahaman dan penafsiran tersebut maka individu tersebut dapat memutuskan tindakan yang tepat dalam mempertahankan, memulihkan serta meningkatkan kondisi lingkungan.
Dengan adanya literasi lingkungan, diharapkan masyarakat akan lebih peduli dan bertanggung jawab terhadap lingkungan tempat tinggal mereka.
Lingkungan hidup merupakan rahmat Tuhan Yang Maha Esa, wajib dikembangkan kemampuanya agar tetap menjadi sumber dan penunjang semua makluk hidup, khususnya manusia dalam mengelola lingkungan hidup agar terarah sesuai dengan tujuan yang diinginkan, maka pemerintah pusat dan daerah telah berupaya membuat kebijakan-kebijakan mengamankan terciptanya kehidupan yang sejahtera lahir dan batin dalam suatu lingkungan hidup yang baik dan sehat.
Kebersihan lingkungan mempunyai arti sebuah keadaan bebas dari kotoran, termasuk diantaranya, debu, sampah, dan bau. Kebersihan merupakan upaya menusia untuk memelihara diri dan lingkungannya dari segala yang kotor dan keji dalam rangka mewujudkan dan melestarikan kehidupan yang .sehat dan nyaman.
Penulis Opini ini yaitu seorang Mahasiswa Universitas Negeri Medan