Ubud | Nusantarajayanews.id – Ide dan konsep dari tangan dingin seorang I Ketut Mardjana yang cemerlang mampu menyulap sekitar 3.5 hektar lahan yang dulu ditumbuhi semak belukar menjadi tempat hilling yang indah dan mempesona yang bernama Toya Ubud Ecopark & Waterfall.
Obyek Wisata Toya Ubud Ecopark & Waterfall yang terletak di desa Kenderan Kabupaten Gianyar ini dipastikan akan menjadi Destinasi wisata favorit bagi para wisatawan. Optimisme tersebut disampaikan oleh Ketut Mardjana kepada media pada Sabtu (21/12/2024) di Gianyar lantaran konsep yang dipakai adalah Culture dan Hilling.
Ketut Mardjana mengaku konsep Culture dan Hilling sangat cocok diterapkan di Toya Ubud Ecopark & Waterfall ini mengingat suasananya yang sejuk, indah dan tenang jauh dari kebisingan yang akan membuat pasangan sejoli menikmati keromantisan mereka.
” Saya sebut ini The Land Of Inspiration suatu lokasi yang memberikan inspirasi sebuah konsep Culture and Hilling . Culture karena disini pusatnya budaya nanti kita akan buat sekolah yang bikin sesajen, patung kemudian Hilling orang yang datang kesini akan fresh bahagia belum lagi kita bisa melakukan mediasi juga disini,. Saya ingin obyek wisata ini berbeda dari obyek wisata lainnya, “papar Mantan Direktur Pos Indonesia asal Bangli ini.
Ketua PHRI Kabupaten Bangli ini juga mengatakan dirinya tak ingin setengah setengah dalam merombak lahan ini untuk menjadi sebuah inspirasi bagi pengunjung yang datang. Memasuki Toya Ubud Ecopark & Waterfall pengunjung akan diajak bercerita lewat bermacam patung patung yang ada serta sejarah dari Desa Kenderan.
Di Toya Ubud Ecopark & Waterfall pangunjung akan disuguhkan spot spot foto yang luar biasa indah dengan ornamen patung patung dewa dewi semara Ratih, tempat Mediasi atau Yoga, kuliner Bali, Restoran China dan western, Metting Room, Glamping dan kolam renang.
Datang pagi pulang sore bahkan disediakan glamping dengan fasilitas kamar yang super lux jika pengunjung ingin menginap, merupakan harapan Ketut Mardjana pada pengunjung yang datang.
“Konsep ini tak lepas dari sejarah desa Kenderan, nanti akan ada barcode di depan pintu masuk untuk menjelaskan sejarah desa Kenderan dan juga penjelasan dari setiap ornamen yang ada di Toya Ubud Ecopark & Waterfall ini, ” Imbuh Ketut Mardjana.
Toya Ubud Ecopark & Waterfall rencananya resmi di buka pada bulan Januari 2025, namun mengingat Hari raya Natal dan Tahun Baru, Pihak manajemen Toya Ubud Ecopark & Waterfall tetap mengijinkan, jika ada pengunjung yang datang untuk menikmati indahnya Obyek wisata Toya Ubud Ecopark & Waterfall ini. (Tik)