MALANG |nusantara jaya news – Kepolisian Resor Malang, Polda Jawa Timur, melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) terkait penemuan dua jenazah di sekitar Jembatan Duwet, Kecamatan Tumpang dan Poncokusumo, Kabupaten Malang, Minggu (29/12/2024).
Keduanya diketahui merupakan korban kecelakaan tunggal yang terjadi sebelumnya. Kasihumas Polres Malang, AKP Ponsen Dadang Martianto, membenarkan kejadian tersebut. Menurutnya, petugas segera dikerahkan setelah menerima laporan dari warga mengenai penemuan jenazah.
“Petugas langsung menuju lokasi untuk mengamankan TKP, mengevakuasi jenazah, serta mengumpulkan barang bukti yang ada di sekitar lokasi kejadian,” ujar AKP Dadang di Mapolres Malang, Senin (30/12).
Kedua korban, yakni AD (20) dan AK (22), diketahui merupakan warga Desa Ngadas, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang. Jenazah AD ditemukan pertama kali pada Minggu pagi sekitar pukul 09.00 WIB, sementara AK ditemukan beberapa jam kemudian, sekitar pukul 13.30 WIB, dengan jarak sekitar 200 meter dari lokasi penemuan AD.
Kecelakaan tragis ini diduga terjadi pada Sabtu dini hari (28/12/2024), sekitar pukul 02.00 WIB. Orang tua AD, Somari, mendapatkan informasi bahwa mobil Jeep yang ditumpangi anaknya bersama AK mengalami kecelakaan di Desa Wringinanom, Kecamatan Poncokusumo.
“Setelah mendapatkan informasi tersebut, keluarga korban berinisiatif meminta bantuan tetangga untuk memastikan kejadian. Ketika dicek, ditemukan Jeep dalam kondisi menabrak pembatas jalan dengan lampu masih menyala, tetapi kedua penumpangnya tidak berada di dalam kendaraan,” terang AKP Dadang.
Pencarian terus dilakukan hingga akhirnya warga menemukan AD di aliran sungai pada Minggu pagi, disusul penemuan AK beberapa jam kemudian.
Untuk mendalami penyebab kecelakaan, Tim Inafis Satreskrim Polres Malang dikerahkan ke lokasi. Polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti, termasuk dompet milik korban AD yang berisi uang tunai senilai Rp 672 ribu, beberapa surat berharga seperti SIM dan STNK, serta kartu ATM.
Kedua jenazah telah dibawa ke Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang untuk pemeriksaan lebih lanjut. Namun piha keluarga menolak dilakukan autopsi terhadap jenazah.
“Tidak dilakukan autopsy atas permintaan keluarga,” tambah AKP Dadang.
Meskipun kecelakaan ini diduga merupakan kecelakaan tunggal, polisi masih memeriksa sejumlah saksi untuk memastikan tidak ada unsur lain yang terlibat dalam kejadian tersebut.
“Kami terus mendalami kasus ini demi memastikan kronologi yang lebih rinci,” tegas AKP Dadang. (Red)