Surabaya |Nusantara Jaya News — Kasus pencurian kendaraan bermotor (curanmor) di Surabaya kian meresahkan warga. Data yang dihimpun Suara Surabaya menunjukkan, rata-rata lima kasus curanmor terjadi setiap harinya. Tak hanya menyasar kendaraan di area parkir pusat perbelanjaan, pelaku juga berani melancarkan aksinya di rumah warga saat kendaraan terparkir di halaman atau garasi.
Muhammad Januar Rizal, Camat Pabean Cantian, menyampaikan bahwa wilayahnya mencatat 34 kasus curanmor sepanjang tahun 2024 dan sudah ada 18 kasus hingga pertengahan Mei 2025. “Ini menjadi perhatian serius kami. Karena sebagian besar kejadian terjadi di lingkungan tempat tinggal warga,” tegas Rizal saat ditemui, Kamis (23/5/2025).
Sebagai respons atas meningkatnya angka kriminalitas, Rizal mengatakan pihak kecamatan telah memperkuat koordinasi dengan kepolisian dan mengaktifkan kembali sistem keamanan lingkungan atau Siskamling. Salah satu contoh nyata adalah di Kelurahan Tanjung Perak, di mana warga memanfaatkan CCTV yang dipasang secara mandiri serta membuat jadwal ronda malam.
“Di Tanjung Perak, warga bersama-sama menjaga keamanan lingkungan. Kami juga memberlakukan aturan wajib lapor tamu 1×24 jam. Setiap tamu yang menginap wajib dilaporkan ke pengurus RT. Ini terbukti menekan angka kriminalitas,” jelas Rizal.
Tak hanya itu, pihak kecamatan juga mendorong tiap RT memasang banner imbauan kewaspadaan terhadap curanmor di pagar-pagar rumah dan pos keamanan. Upaya ini diharapkan meningkatkan kesadaran warga agar lebih waspada terhadap lingkungan sekitar.
Rizal menegaskan, keamanan bukan semata tanggung jawab aparat, tapi juga warga. “Kami mendorong masyarakat lebih peduli dan aktif menjaga lingkungannya. Jika semua bersinergi, angka kejahatan bisa ditekan,” tambahnya.
Dengan berbagai langkah pencegahan ini, Kecamatan Pabean Cantian berharap bisa menjadi contoh bagi wilayah lain dalam menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman dari aksi pencurian. (Red)