Denpasar |Nusantara Jaya News – Dalam upaya mempererat semangat kebhinekaan dan mendorong keharmonisan antar masyarakat, Kapolda Bali Irjen Pol. Daniel Adityajaya, S.I.K., M.Si., menerima audiensi dari Yayasan Rumah Kebangsaan dan Kebhinekaan, Selasa (27/5/2025). Audiensi berlangsung di ruang kerja Kapolda Bali, didampingi oleh Karo Ops Polda Bali Kombes Pol. Soelistijono, S.I.K., M.H. dan Plt. Dir Binmas Polda Bali Kombes Pol. Ida Bagus Ketut Surya Darma, S.I.K.
Pertemuan tersebut membahas rencana pelaksanaan Rumah Kakek Festival II tahun 2025 yang akan digelar di Bali. Festival ini dirancang sebagai ajang budaya, seni, dan edukasi yang bertujuan untuk menumbuhkan semangat kebhinekaan serta membangun ruang dialog antar masyarakat dari berbagai latar belakang.
Ketua Umum Yayasan Rumah Kebangsaan dan Kebhinekaan, Ketut Udi Prayudi, S.E., S.H., M.H., menjelaskan bahwa festival akan diisi dengan berbagai kegiatan seperti pertunjukan seni tradisional, diskusi kebangsaan, pameran budaya, hingga lokakarya kebhinekaan yang menyasar berbagai kalangan, terutama generasi muda. Ia berharap kegiatan ini menjadi momentum untuk merawat nilai-nilai persatuan dalam keberagaman.
Kapolda Bali Irjen Pol. Daniel Adityajaya menyampaikan dukungan penuh terhadap rencana tersebut. Ia menyambut baik gagasan Yayasan Rumah Kebangsaan dan meminta agar pelaksanaan festival dikoordinasikan lebih lanjut dengan Karo Ops Polda Bali demi kelancaran dan keamanan kegiatan.
“Saya berharap kegiatan ini dapat menjadi contoh bagi masyarakat lainnya dalam mempromosikan kebhinekaan dan keharmonisan. Ini adalah bagian dari upaya bersama menjaga Bali sebagai pulau yang damai, toleran, dan terbuka bagi semua,” ujar Kapolda Bali.
Lebih lanjut, Irjen Pol. Daniel menegaskan pentingnya peran masyarakat dalam memperkuat semangat toleransi dan menjaga kerukunan antar umat beragama, suku, dan budaya. Menurutnya, festival semacam ini memiliki nilai strategis dalam membentuk kesadaran kolektif mengenai pentingnya hidup berdampingan dalam damai.
Diharapkan, Rumah Kakek Festival II tidak hanya menjadi agenda budaya tahunan, namun juga wadah membangun jejaring solidaritas dan mempererat simpul kebangsaan dalam masyarakat Bali. (Red)