Bondowoso |Nusantara Jaya News – Festival Muharam yang digelar rutin oleh Pemerintah Kabupaten Bondowoso kembali menjadi magnet bagi masyarakat pada tahun 2025 ini. Diselenggarakan selama sepekan, dari tanggal 6 hingga 12 Juli 2025, acara yang berlokasi di Alun-alun Ki Bagus Asra tersebut sukses menyuguhkan beragam hiburan dan kuliner bernuansa Islami, serta partisipasi dari berbagai instansi, termasuk Perum Perhutani Bondowoso.
Dalam ajang yang dinantikan ini, Perhutani KPH Bondowoso turut ambil bagian dengan menghadirkan satu stand spesial yang menampilkan produk-produk unggulan hasil kelola hutan dan pemberdayaan masyarakat. Stand tersebut menyajikan beragam produk seperti kopi Arabika dan Robusta khas Bondowoso, minyak kayu putih, madu murni, hingga kerajinan kayu yang unik dan bernilai seni tinggi. Kehadiran stand Perhutani ini berhasil menarik perhatian dan antusiasme pengunjung setiap harinya.
Malam penutupan festival yang digelar pada Sabtu malam, 12 Juli 2025, turut dihadiri oleh Misbakhul Munir, Administratur Perum Perhutani KPH Bondowoso, bersama Hj. Sri Winarti Munir selaku Ketua Ikatan Istri Karyawan (IIK) Perhutani cabang Bondowoso. Mereka menyempatkan diri untuk mengapresiasi langsung kerja keras seluruh tim yang telah berpartisipasi selama festival berlangsung.
“Saya ucapkan terima kasih atas partisipasi dan dukungan penuh dari seluruh karyawan dan karyawati serta ibu-ibu yang tergabung dalam IIK. Stand Perhutani setiap malam selalu ramai dikunjungi. Secara khusus saya juga menyampaikan terima kasih atas kehadiran Ibu Enny Handayani, Plt Administratur KPH Jombang di stand kami. Harapan saya, tahun depan Perhutani dapat hadir dengan konsep yang lebih meriah lagi,” ungkap Misbakhul Munir.
Kehadiran Perhutani juga diapresiasi oleh pengunjung. Salah seorang warga asal Kabupaten Jember mengaku terkesan dengan sajian kopi khas Perhutani. “Mantap betul suguhan kopi Arabika dan Robusta oleh baristanya. Saya sangat menikmati rasanya,” ujarnya dengan nada puas.
Festival Muharam di Bondowoso kembali membuktikan diri sebagai ajang tahunan yang tidak hanya menjadi sarana hiburan dan syiar budaya Islami, tetapi juga ruang promosi produk lokal serta upaya mempererat hubungan antarinstansi dengan masyarakat. (Red)