Denpasar |Nusantara Jaya News — PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Bali terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung peningkatan kompetensi generasi muda, khususnya mahasiswa tingkat akhir, dengan membuka akses pengenalan dunia kerja secara langsung. Salah satu wujud dari upaya tersebut adalah penerimaan kunjungan studi dari 96 mahasiswa Politeknik Negeri Semarang (Polines) beserta dosen pembimbing, guna memperluas wawasan mahasiswa terhadap praktik industri, khususnya di sektor ketenagalistrikan.
Kegiatan ini menjadi sarana bagi mahasiswa untuk menjajaki secara langsung realitas dunia kerja, sebagai pelengkap dari pembelajaran teori yang telah mereka terima di perguruan tinggi. Mahasiswa tidak hanya diperkenalkan pada aspek teknis, tetapi juga diajak memahami pentingnya keterampilan adaptasi, komunikasi, dan pengembangan _soft skill_ lainnya yang tak kalah penting dalam mendukung kesuksesan karier mereka di masa depan.
Senior Manager Komunikasi dan Umum PLN UID Bali, Imbar Susanto, yang juga merupakan alumni Polines, turut hadir memberikan motivasi dan berbagi pengalaman kepada para mahasiswa. Ia menuturkan perjalanan kariernya dari masa kuliah hingga bekerja di PLN, termasuk tantangan bekerja jauh dari keluarga.
“Segalanya itu bisa, yang penting niat. Dunia kerja menuntut kita tidak hanya menguasai teori, tetapi juga mampu beradaptasi, membangun komunikasi, dan terbuka terhadap berbagai ilmu baru. Saya doakan seluruh adik-adik bisa sukses dan menjadi bagian dari keluarga besar PLN,” ujar Imbar.
Sementara itu, perwakilan Politeknik Negeri Semarang, Dr. Mohammad Khambali, B.Eng., M.Kom., menekankan pentingnya pengenalan dunia kerja secara langsung sebagai bagian dari proses pembentukan kompetensi mahasiswa. Ia menyebut bahwa pengalaman praktik sangat diperlukan karena sering kali tidak sepenuhnya tergambarkan dalam teori perkuliahan.
“Tujuan kegiatan ini adalah untuk mengharmonisasikan keilmuan yang telah didapat di kampus dengan realitas dunia kerja yang sesungguhnya, terutama di bidang ketenagalistrikan. Dunia kerja bukan hutan yang tak bisa dijamah, melainkan ruang yang penuh ragam dan perlu dipelajari. Di sinilah mahasiswa ditantang untuk beradaptasi,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa mahasiswa tidak hanya dituntut menjadi ahli teknis, tetapi juga harus membekali diri dengan _soft skill_ seperti komunikasi, fleksibilitas, dan kreativitas. “Jangan antipati terhadap informasi dan ilmu yang berguna, semua perlu diserap. Apalagi mereka akan segera lulus dan terjun ke dunia profesional,” tambahnya.
Kegiatan ini pun memberikan kesan mendalam bagi para peserta. Salah satu mahasiswi, Hayunisa, menyampaikan bahwa ini merupakan pengalaman pertamanya mengenal dunia kerja secara langsung. “Kegiatan ini menarik dan _relate_ dengan pembelajaran saya. Saya jadi tahu bagaimana PLN dijalankan dan seperti apa tantangan di dunia kerja,” ujarnya.
Sebagai bagian dari komitmen terhadap dunia pendidikan, PLN UID Bali juga secara rutin membuka kesempatan praktik kerja lapangan (PKL) atau magang bagi mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi. Setiap tahunnya, ratusan mahasiswa telah mengikuti program ini di berbagai unit kerja, tidak hanya di bidang teknis kelistrikan, tetapi juga bidang pendukung seperti keuangan, pemasaran, dan kehumasan. Melalui pendekatan ini, PLN berharap mahasiswa dapat mengenal lebih dekat dunia kerja sebelum benar-benar terlibat di dalamnya.
PLN percaya bahwa kolaborasi antara industri dan institusi pendidikan merupakan kunci dalam menyiapkan sumber daya manusia yang unggul dan siap bersaing di era transformasi. Melalui kegiatan-kegiatan edukatif dan terbuka seperti ini, PLN berupaya memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan pendidikan dan pembangunan nasional. (Tik/rls)