Surabaya |Nusantara Jaya News — Anggota Komisi C DPRD Jawa Timur, Lilik Hendarwati, mendorong Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk segera membentuk Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang secara khusus menangani pengelolaan sektor pariwisata, termasuk wisata berbasis olahraga atau sport tourism.(18/7)
“Pemerintah bisa membentuk BUMD khusus yang mengelola sektor wisata, termasuk wisata berbasis olahraga. Dengan pengelolaan yang profesional, dampaknya terhadap ekonomi daerah bisa sangat besar,” ujar Lilik di Surabaya, Jumat (18/7/2025).
Sebagai Ketua Fraksi PKS DPRD Jatim, Lilik menegaskan bahwa potensi pariwisata di Jawa Timur belum sepenuhnya digarap maksimal, khususnya dalam sektor sport tourism yang kini sedang berkembang pesat di berbagai daerah, termasuk Madura.
Ia mendorong adanya sinergi multipihak, mulai dari pemerintah provinsi, pemerintah desa melalui BUMDes, pelaku usaha lokal, hingga peran corporate social responsibility (CSR) perusahaan dan investor dalam pengembangan kawasan wisata yang terintegrasi dengan olahraga dan pemberdayaan masyarakat.
“Desa wisata yang dikembangkan bersama komunitas dan pelaku olahraga seperti ini bisa mempercepat pemerataan ekonomi di daerah. Bangkalan bisa menjadi contoh model integrasi antara wisata, olahraga, dan pemberdayaan masyarakat,” tambahnya.
Pernyataan ini disampaikan Lilik usai menerima kunjungan dua pengurus Stand Up Paddle Indonesia Pengurus Provinsi Jawa Timur, yaitu Christian Yoseph (Sekretaris Umum) dan Ali Yusa (Wakil Ketua Umum), yang menyampaikan perkembangan olahraga air stand up paddle di wilayah Jawa Timur.
Keduanya memaparkan potensi wisata berbasis olahraga air tersebut, terutama di salah satu titik lokasi di Bangkalan, Madura, yang kini mulai dikenal sebagai spot olahraga air baru yang menarik minat wisatawan.
“Ini menarik sekali karena ternyata mereka membuka spot stand up paddle di Bangkalan. Tempat ini bukan hanya menjadi arena olahraga, tapi juga punya potensi besar sebagai destinasi wisata unggulan,” kata Lilik.
Sebagai anggota dewan yang membidangi keuangan dan aset daerah, Lilik menegaskan bahwa pengembangan sport tourism dapat menjadi sumber baru Pendapatan Asli Daerah (PAD) Jawa Timur. Apalagi, provinsi ini memiliki kekayaan lokasi wisata air, desa wisata, kuliner, serta aset milik daerah yang belum tergarap secara optimal.
“Kalau ini dikelola secara profesional, bisa memberikan kontribusi nyata terhadap PAD kita. Jawa Timur sangat potensial untuk menjadi motor penggerak sport tourism di Indonesia,” tutupnya. (Red)