Tabanan |Nusantara Jaya News – Hari terakhir festival Jatiluwih 2025 dipadati pengunjung wisatawan asing. Terlihat antusias warga negara asing menyambut gelaran tahunan desa Jatiluwih ini dengan penuh semangat.
Dengan asyiknya salah satu warga negara asing (WNA) asal Paris, antusias ikut berjoget menari bersama sekehe Janger dari desa Kesambahan Kaja Desa Jatiluwih Tabanan Bali.
” Saya baru pertama kali ke Bali dan ikut festival ini saya suka musik suka menari jadi saya sangat senang sekali di ajak menari dipanggung, “jelasnya usai menari.
Ia juga mengaku sangat menyukai Bali khususnya Desa Jatiluwih yang memiliki pemandangan alam yang memukau.
” Saya akan promosikan Desa ini di media sosial saya, biar teman-teman saya datang ke Bali,”lanjutnya.
Sementara itu ketua panitia sekaligus pengelola DTW Jatiluwih, Jhon Ketut Purna mengatakan Festival tahun ini, sengaja di lakukan di tengah sawah dengan tujuannya agar para pengunjung yang datang ke desa Jatiluwih bisa berinteraksi langsung dengan alam.
“Tahun lalu kita adakan di area atas (parkir) Nah saat ini dengan kita mengadakan festival di tengah sawah otomatis tamu itu bisa berinteraksi dengan warga lokal berinteraksi dengan semua kegiatan-kegiatan yang kita adakan di panggung festival ini,” Jelasnya ketika ikut menonton tari Janger, minggu (20/7/2025).
“Seperti tamu yang ikut menari di panggung juga ikut menikmati dan merasakan alam yang ada di Jatiluwih, tradisi yang ada di Jatiluwih turis juga ikut merasakan akhirnya merasa memiliki desa Jatiluwih ini,”sambungnya.
Festival tahun ini menurutnya sangat banyak perbedaan dari tahun lalu. Mulai dari stage yang tahun lalu di gelar di area atas (parkir) tahun ini digelar di tengah sawah. Meskipun Ia tahu bahwa sawah tidak boleh digunakan untuk kegiatan lain selain untuk persawahan.
“Khusus untuk festival ini kita memakai sawah cuma dua hari saja setelah festival ini selesai kita kembalikan fungsinya,”ucapnya dan mengaku kedatangan tamu untuk melihat festival ini meningkat lebih dari 100℅ .
Ia menegaskan, Desa Jatiluwih menjual alam dan budaya yang tidak kalah jauh beda dengan budaya-budaya lainnya, untuk itu dalam festival tahun ini, pihaknya selalu mengangkat alam dan budaya, serta kuliner khas desa Jatiluwih.
Melihat antusias WNA yang ikut berinteraksi, Ia berencana akan melibatkan WNA pada kegiatan festival tahun depan.
“Next saya akan selipkan perfomance dari bule bule yang tinggal di Jatiluwih atau sekitarnya pada festival tahun depan, ” Tutupnya.(tik)