SURABAYA |Nusantara Jaya News – Hari ini, ꧌ꦩꦶꦔ꧀ꦒꦸ꧇꧑꧗꧇ꦄꦒꦸꦱ꧀ꦠꦸꦱ꧀꧍ Minggu 17 Agustus 2025 Indonesia bergembira. Segenap warga negara di seluruh Indonesia merayakan Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia. Salah satunya bertempat di Gedung Negara Grahadi, Provinsi Jawa Timur.
Para hadirin dan undangan berbalut busana daerah. Dengan mengusung tema ꧌ꦥꦼꦫꦶꦔꦠꦤ꧀꧍ peringatan “Bersatu berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia maju” tergambar dalam keragaman busana daerah sebagai simbol ꧌ꦏꦼꦏꦸꦮꦠꦤ꧀꧍ kekuatan persatuan dalam NKRI.

Keragaman budaya daerah, yang terlihat dalam busana, merupakan p꧌ꦥꦼꦂꦮꦸꦗꦸꦢꦤ꧀꧍ erwujudan rasa syukur dan cinta tanah air, yang kaya akan keberagaman budaya ꧌ꦤꦸꦱꦤ꧀ꦠꦫ꧍ Nusantara. Perayaan ini menjadi momen untuk mengingat perjuangan para ꧌ꦥꦭ꧀ꦭꦮꦤ꧀꧍ pahlawan dan menumbuhkan semangat nasionalisme, sekaligus melestarikan serta memperkenalkan kekayaan budaya nusantara, baik yang bersifat benda (tangible) maupun tak benda (intangible).
Dalam suasana saling bersenda gurau dan bersilaturahmi, terdengar aneka bahasa Nusantara. Ada bahasa Makassar, Manado, ꧌ꦧꦭꦶ꧍ Bali, ꧌ꦄꦩ꧀ꦧꦺꦴꦤ꧀꧍ ꧍ Ambon, Madura dan tentunya Jawa, serta Indonesia. Diantara mereka ada yang masih bisa menulis dalam ꧌ꦔꦏ꧀ꦱꦫꦝꦲꦺꦫꦃ꧍ aksara daerah. Utamanya Aksara Bali. Lainnya mengatakan lupa dan tidak bisa.
Seorang warga, yang masih ꧌ꦥꦸꦚꦅꦏꦠꦤ꧀꧍ punya ikatan dengan keluarga Bali itu, tampil mengisi hiburan sendratari kolosal Tribhuwana Tunggadewi, yang dipersembahkan oleh 200 penari. Maklum warga, yang punya ikatan dengan keluarga Bali ini, masih ꧌ꦩꦼꦊꦱ꧀ꦠꦫꦶꦏꦤ꧀꧍ melestarikan tradisi Bali, salah satunya Aksara Bali.
Indonesia adalah negara ꧌ꦏꦼꦱꦠꦸꦮꦤ꧀꧍ kesatuan, yang terdiri dari berbagai daerah dengan keunikan masing-masing, namun tetap satu dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Persatuan dan kesatuan ini ditegaskan dalam ꧌ꦅꦝꦶꦪꦺꦴꦭꦺꦴꦒꦶꦥꦚ꧀ꦕꦯꦷꦭ꧍ ideologi Pancasila, khususnya sila ketiga yang berbunyi “Persatuan Indonesia”.
Sangat menarik melihat keragaman baik yang secara bendawi (tangible) maupun tak benda (intangible) di istana Jawa Timur, Grahadi. Jawa Timur adalah ꧌ꦗꦼꦗꦏ꧀ꦏꦼꦧꦼꦱꦫꦤ꧀꧍ jejak kebesaran Nusantara tatkala ꧌ꦏꦼꦫꦴꦗꦄꦤ꧀ꦩꦙꦥꦲꦶꦠ꧀꧍ Kerajaan Majapahit berkuasa atas Nusantara
Kerajaan Majapahit, yang berdiri dari abad ke-13 hingga ke-16, mencapai puncak kejayaannya pada masa pemerintahan Hayam Wuruk dan Gajah Mada, dengan ꧌ꦮꦶꦭꦪꦃꦏꦼꦏꦸꦮꦱꦄꦤ꧀꧍ wilayah kekuasaan yang membentang luas di Nusantara. Hayam Wuruk adalah putra Tribhuwana Tunggadewi, yang kisahnya di sendratari kan di hadapan tamu tamu seperti Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan wakil Gubernur Emil Elestianto Dardak, Ketua DPRD ꧌ꦗꦮꦠꦶꦩꦸꦂ꧍ Jawa Timur serta Forkopimda Jatim diantara ribuan undangan dan hadirin.
Memaknai keberagaman budaya Jawa Timur dan Nusantara serta upaya ꧌ꦥꦼꦂꦭꦶꦟꦝꦸꦔꦤ꧀꧍ perlindungan dan pelestariannya, Surabaya mengupayakan budaya literasi yang berupa Aksara masuk dalam payung hukum. Diharapkan, dari Surabaya akan tumbuh ꧌ꦏꦼꦱꦝꦫꦤ꧀ꦏꦺꦴꦭꦺꦏ꧀ꦠꦶꦥ꦳꧀꧍ kesadaran kolektif akan pentingnya memasukkan Aksara daerah sebagai bagian dari budaya bangsa, yang patut dilindungi dan ꧌ꦝꦶꦊꦱ꧀ꦠꦫꦶꦏꦤ꧀꧍ dilestarikan.
Ingat, ꧌ꦔꦏ꧀ꦱꦫꦄꦯꦶꦁ꧍ aksara asing semakin lestari di ꧌ꦨꦸꦩꦶꦤꦸꦱꦤ꧀ꦠꦫ꧍ bumi Nusantara. Bagaimana dengan aksara sendiri? Dari peringatan hari kebangsaan inilah, mari bersama berintrospeksi tentang ꧌ꦗꦠꦶꦝꦶꦫꦶ꧍ jati diri kita ! (nng)