Nusa Dua |Nusantara Jaya News – The Nusa Dua Fesvital yang lama tidak dilaksanakan oleh PT Pengembangan Pariwisata Indonesia sebagai BUMN Injourney Tourism Development Corporation (ITDC) Bali, kini kembali akan digelar. Tahun ini merupakan momentum yang tepat untuk memulihkan pariwisata Bali pasca covid-19 melanda lewat event yang sudah 23 kali digelar ini.
Mengambil tema “The Nusa Dua Festival 2025 Beauty Harmoni” akan digelar selama dua hari yaitu tanggal 25-26 Oktober 2025 di Peninsula Island The Nusa Dua.
Tema Beauty Hermony memiliki filosofi keindahan Bali dengan segala seni dan budayanya yang memiliki taksu luar biasa. Beauty di identikan dengan wanita sehingga dalam The Nus Dua Festival ke-23 ini, Beauty Harmony mengedepankan wanita Bali yang mempunyai keindahan yang luar biasa.
“Keindahan itu ada taksu ke Budaya, kita ingin menampilkan bahwa Bali ini selalu berusaha membuat harmoni dengan sesama antara kita dengan alam dan Tuhan itu yang di kedepankan. Dengan icon mengedepankan wanita sebagai cermin Beauty Harmony. Bagaimanapun kita harapkan sesuatu yang indah,”ujar Project Advisor ITDC, I Made Agus Dwiatmika, pada press conference, selasa (9/9/2025) di Nusa Dua Bali.
Dwiatmika menyebutkan, The Nusa Dua Festival 2025 akan dimeriahkan artis ibukota Kahitna Band dan Bunga Citra Lestari (BCL) serta artis lokal Tika Panggraki, juga akan melibatkan UMKM lokal serta Sanggar dan seniman wilayah Kuta Selatan.
Sepanjang pantai Nusa Dua memang masih menjadi kunjungan favorit wisatawan. Untuk itu Dwiatmika berharap event ini menjadi salah satu event untuk mengobati rasa rindu masyarakat.
“Ini kan event tahunan sempat dihentikan sementara karena covid -19, jadi hadirnya kembali menjadi pengobat rindu antara stakeholder. Kita bisa reuni karena sudah lama tidak diselenggarakan. Ini ajang dari kita untuk kita, dan hiburannya menjadi bonus, “imbuh Dwiatmika.
Ada yang berbeda dalam festival tahun ini dibandingkan dengan festival tahun-tahun sebelumnya. Pada tahun ini menghadirkan Mural Designer, Dwymabim. Dengan seni yang dimilikinya, Dwymabim menyulap lapangan Helipad Paninsula dengan lukisan seorang wanita Bali yang akan menjadi ICON tema festival tahun ini.
Dengan luas lingkar 50 meter, sebanyak 450 liter cat digoreskan nya dalam waktu pengerjaan selama 11 hari untuk menghasilkan lukisan wanita sebagai tema tahun ini yaitu Beauty Harmony.
“Tidak.ada lapangan Helipad yang digambar dengan waktu yang singkat. Ini.akan jadi icon baru karena berbicara tentang perempuan Bali, yang tidak hanya berbaur dengan budaya dan adat Bali. Wanita Bali bisa menjadi sebuah keanggunan dan kekuatan harmoni sesuai temanya Beauty Harmony, “ucapnya.
Ia pun berharap mural ini menjadi energy baru untuk acara yang bisa bangkit kembali. Meski Ia mengaku membuat lukisan mural di tengah lapangan Helipad banyak menemui tantangan yang sempat memperlambat pengerjaannya seperti faktor angin. Namun lukisan mural ini bisa dikerjakan cukup singkat.
Project Director NDF 2025, Troy Warokka menargetkan 15 ribu pengunjung selama 2 hari festival berlangsung. Ia yakin bahwa masyarakat khususnya wilayah Nusa Dua dan sekitarnya sangat menantikan event ini.
“Kita lihat animo masyarakat sangat baik kepada Nusa Dua. Terlebih wisatawan percaya dengan Nusa Dua yang memberikan rasa aman dan inilah jadi penentu kita targetkan 15 ribu pengunjung. Dengan adanya event ini, semoga menjadi pemantik wisatawan ke Nusa Dua, ” Kata Troy.
Dengan harga tiket mulai dari 75 ribu saja pengunjung sudah bisa menikmati berbagai hiburan musik, seni pertunjukan dan kuliner. Menurut Troy harga tiket masih terjangkau bahkan selama promo akan mendapatkan potongan sebesar 25%. tiket bisa dibeli di Loker..com.
Sementara itu Camat Kuta Selatan, Dr. I Ketut Gede Arta, AP, sangat mengapresiasi event ini. Ia sendiri berharap event ini lebih banyak menonjolkan budaya serta melibatkan sanggar-sanggar yang ada di Kuta Selatan.
“Di tengah situasi sekarang kita bisa memberikan nuansa yang berbeda dimana spiritnya lebih banyak budaya. Memberikan ruang kepada Seniman lokal untuk bisa berekpresi. saya berharap event ini bisa diselenggarakan seminggu dan berkelanjutan dan lebih banyak event berskala International. Sehingga akan meningkatkan pendapatan Daerah, “ungkap Camat Gede Arta.
Acara yang di awali dengan pementasan barong bangkung juga diwarnai pula dengan pemotongan tumpeng sebagai tanda akan dilaksanakannya The Nusa Dua Festival 2025 yang ke 23. (Tik).