banner 1000x130 **************************************** banner 1000x130

Seminar Mediapreneur di Surabaya: Media Berkualitas dan Berkelanjutan Hadapi Tantangan Bisnis Digital

banner 2500x130 banner 2500x130 banner 1000x130

Surabaya |Nusantara Jaya News – Industri media berada di titik persimpangan antara krisis dan peluang. Hal ini mengemuka dalam Seminar Mediapreneur “Jurnalis Berkualitas dan Berkelanjutan” yang digelar di Hotel Santika Premiere Gubeng Surabaya, Kamis (25/9/2025) pukul 08.30 WIB. Acara ini menghadirkan sejumlah tokoh penting dari kalangan media, teknologi, hingga regulator, yang membahas model bisnis masa depan media yang berkelanjutan dengan mengedepankan kolaborasi.

Acara yang dihadiri para wartawan, senior media, serta pengurus Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Surabaya ini menghadirkan pembicara antara lain Agus Sulistiyono, CEO Promedia Teknologi Indonesia; Dr. Guntur Syahputra Saragih, Komite Publisher Rights; serta Ilona Juwita, CEO Props dan praktisi digital advertising. Hadir pula perwakilan SMSI Jawa Timur serta sejumlah pengelola media lokal dan nasional.

banner 300x250

Dalam sambutannya, Agus Sulistiyono menegaskan bahwa media masih memiliki masa depan asalkan mampu menjaga kualitas dan bertransformasi mengikuti perkembangan zaman. Menurutnya, jurnalis dituntut untuk tetap berpegang pada etika, meskipun dunia informasi kini dilanda “tsunami konten” akibat dominasi platform digital.

“Selama manusia membutuhkan informasi, media tetap punya masa depan. Namun syaratnya, harus berkualitas dulu baru bisa berkelanjutan. Karena itu kolaborasi antar media, asosiasi, dan teknologi menjadi kunci,” ujar Agus.

Sementara itu, Dr. Guntur Syahputra Saragih menyoroti ketimpangan ekosistem media, khususnya media kecil di daerah. Tantangan mereka bukan hanya soal kualitas SDM, tapi juga infrastruktur seperti server, keamanan siber, hingga keterbatasan anggaran iklan.

“Banyak media daerah terpaksa mengurangi peran kritisnya karena keterbatasan dukungan ekonomi. Padahal media adalah pilar keempat demokrasi. Untuk itu, perlu inovasi model bisnis dan peran aktif negara maupun platform digital agar ekosistem lebih seimbang,” tegasnya.

Terakhir Ilona Juwita selaku CEO Props yang juga menjadi partner resmi Google di Indonesia melalui kerja sama dengan Promedia Teknologi Indonesia, memaparkan bahwa pada tahun 2025 belanja iklan digital global diperkirakan tumbuh sebesar 11,4%. Angka tersebut menjadikan iklan digital mendominasi 72,3% dari total belanja iklan global.

“Dari data global, distribusi terbesar ada pada retail media (21,9%), paid social (16,8%), online video advertising (8%), dan programmatic advertising (11%). Dominasi ini menunjukkan bahwa iklan digital bukan sekadar tren, tapi sudah menjadi tulang punggung industri periklanan dunia,” ujar Ilona.

Namun, lanjutnya, media lokal di Indonesia menghadapi tantangan serius. Persaingan tidak lagi hanya antar media, tetapi juga dengan raksasa digital seperti marketplace, platform media sosial, dan mesin pencari yang memiliki data konsumen sangat detail.

“Mereka punya data transaksi, preferensi konsumen, hingga pola perilaku yang memungkinkan segmentasi iklan jauh lebih presisi. Itulah yang membuat mereka sangat dominan. Media lokal tidak bisa berjalan sendiri. Kolaborasi adalah kunci,” jelas Ilona.

Ilona juga menyinggung dampak besar dari perubahan algoritma Google yang terjadi pertengahan tahun 2025. Banyak media online, terutama yang skala kecil dan menengah, mengalami penurunan trafik hingga 40% akibat update tersebut.

“Ketika trafik turun, otomatis pendapatan iklan pun berkurang. Inilah tantangan besar kita: bagaimana media tetap relevan dan tidak terlalu bergantung pada satu platform,” tambahnya.

Selain itu, perubahan perilaku konsumen juga menjadi faktor penting. Saat ini, masyarakat lebih banyak menghabiskan waktu di platform seperti media sosial dan video pendek, bahkan menggunakan TikTok bukan hanya untuk hiburan, tetapi juga mencari informasi hingga berbelanja. Kondisi ini memaksa media konvensional untuk lebih kreatif dalam memanfaatkan ekosistem digital.

Ilona menekankan pentingnya kolaborasi strategis dan pemanfaatan teknologi pemasaran (martech) agar media lokal mampu bersaing. Beberapa langkah yang ia sarankan antara lain:

1. Mengoptimalkan format video dan audio online seperti podcast untuk menjangkau audiens baru.

2. Membangun komunitas pembaca agar memiliki basis pengguna setia yang bisa dimonetisasi.

3. Memanfaatkan programmatic advertising secara cerdas agar pendapatan iklan lebih stabil.

4. Kolaborasi lintas media untuk memperkuat posisi tawar di hadapan pengiklan dan platform besar.

“Pertumbuhan iklan digital masih akan terus berlanjut. Yang membedakan hanyalah apakah media mampu beradaptasi dengan teknologi, membangun brand value, serta menjaga kualitas kontennya. Kalau hanya mengejar trafik tanpa arah, media akan semakin tertinggal,” tegas Ilona.

Paparan Ilona menjadi salah satu sesi paling menarik dalam seminar tersebut. Para peserta, yang terdiri dari wartawan, pengelola media, mendapat wawasan baru mengenai peta periklanan digital global serta strategi agar media lokal tetap bertahan dan berkembang di tengah dominasi platform raksasa.

Di sisi lain, Ilona Juwita menekankan pentingnya memahami perkembangan iklan digital. Menurutnya, media tidak boleh hanya mengandalkan trafik, tetapi harus membangun brand value dan kepercayaan pembaca agar tetap memiliki daya jual di tengah kompetisi platform global.

Diskusi yang dipandu moderator Agil juga menyoroti persoalan klasik media di daerah, mulai dari minimnya anggaran operasional hingga rendahnya keberanian mengangkat isu kritis.

Para pembicara sepakat bahwa solusi terletak pada kolaborasi dan inovasi, di antaranya: Menggandeng mitra teknologi untuk meringankan beban infrastruktur, Mengoptimalkan monetisasi digital melalui iklan langsung maupun programmatic advertising, dan Meningkatkan kompetensi jurnalis muda agar mampu menyesuaikan diri dengan algoritma mesin pencari dan tren platform digital. (Red)

banner 1000x130
https://nusantarajayanews.id/wp-content/uploads/2025/05/IMG-20250528-WA0005-e1748427094351.jpg
banner 1000x130 banner 2500x130