Sidoarjo |Nusantara Jaya News – Suasana haru dan penuh keprihatinan menyelimuti Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Khoziny, Buduran, Sidoarjo. Di tengah kunjungan Menteri Sosial Saifullah Yusuf pada Rabu (1/10), petugas penyelamat berhasil mengevakuasi seorang santri bernama Syahlendra Haikal (13), yang selamat setelah tiga hari tertimbun reruntuhan bangunan musala pondok yang roboh.
Santri asal Probolinggo tersebut ditemukan dalam kondisi sangat lemah, masih terpasang infus, dan segera dilarikan ke RSUD Notopuro Sidoarjo untuk mendapatkan perawatan intensif. “Alhamdulillah, satu korban bisa diselamatkan. Kondisinya lemas, namun kita berharap dengan penanganan medis yang cepat, dia bisa pulih kembali,” ungkap seorang petugas penyelamat.
Namun, upaya penyelamatan juga diwarnai duka mendalam. Selain Haikal, satu korban lainnya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia saat proses evakuasi sore tadi. Dengan demikian, hingga saat ini tercatat total empat korban jiwa akibat tragedi ambruknya musala Ponpes Al-Khoziny.
Petugas menambahkan, puluhan korban lainnya yang berhasil selamat masih menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit, dengan kondisi beragam mulai dari luka ringan hingga serius. Tim medis, relawan, dan aparat gabungan terus berkoordinasi untuk memberikan penanganan terbaik bagi para korban.
Kehadiran Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) di lokasi juga memberikan dukungan moral bagi keluarga korban dan para santri. Ia menegaskan bahwa pemerintah akan memastikan semua kebutuhan darurat, mulai dari evakuasi, perawatan medis, hingga bantuan sosial, dapat segera terpenuhi.
Tragedi ini menjadi peringatan akan pentingnya keselamatan bangunan di lingkungan pendidikan, khususnya pesantren yang menjadi tempat tinggal ratusan santri. Pemerintah daerah bersama tim teknis dikabarkan akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kondisi infrastruktur pondok pesantren untuk mencegah terulangnya kejadian serupa di masa mendatang. (Red)