Denpasar |Nusantara Jaya News – Sanur Village Festival 2025 (SVF) akhirnya resmi dibuka, pada 7 November 2025. Kali ini mengusung spirit ‘Guna Dusun’ sebagai filosofi pemanfaatan bagi masyarakat.
Hadir tokoh-tokoh pariwisata, eksekutif dan legislatif dalam event tahunan ke-18 ini. Wali Kota Denpasar Jaya Negara dengan bangga menyambut SVF 2025.
“Kita patut berbangga, hanya dengan 10 hari saja event ini sudah jadi,” sebutnya. Baginya SVF dan Sanur adalah dua hal yang sama-sama penting.
Sebab Sanur selama ini, menjadi salah satu destinasi wisata andalan Kota Denpasar . “Perlu kami sampaikan Rp2 triliun PAD Denpasar ini 32 persennya disumbang dari Sanur yaitu sekitar Rp647 miliar,” sebutnya.
Sehingga wajib bagi Pemkot Denpasar, ikut merawat Sanur dan menjaga destinasi andalan ibu kota Bali ini. Dengan kolaborasi pemerintah, pengusaha dan masyarakat. “Kayak waktu pandemi, kami tata jogging track,” sebutnya.
Sanur Village Festival (SVF) kembali hadir pada 7-9 November 2025 di Muntig Siokan, Pantai Mertasari Sanur. Gelaran ke-18 ini mengangkat tema “Guna Dusun”. Tema ini dianggap memiliki makna mendalam tentang pengabdian diri dan pemanfaatan ilmu pengetahuan bagi masyarakat luas.
Festival ini dirancang untuk memadukan keindahan budaya Bali, dengan semangat kebersamaan melalui musik, kuliner, seni, budaya, dengan gaya hidup berkelanjutan.
Ketua Yayasan Pembangunan Sanur (YPS), Ida Bagus Gede Sidharta Putra, mengatakan festival tahunan yang menjadi ikon kawasan pesisir Kota Denpasar ini diharapkan mampu menarik kunjungan wisatawan sekaligus memperkenalkan berbagai potensi Sanur.
Sanur Village Festival ke-18 berkolaborasi dengan Bali Rockin Blues Festival. Kolaborasi ini menjadi simbol semangat Sanur untuk terus beradaptasi, berinovasi, dan menghadirkan festival yang bukan hanya meriah, tetapi juga bermakna bagi masyarakat dan dunia pariwisata Bali,” ujar Ida Bagus Sidharta.
Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa keberlangsungan festival selama 18 tahun ini tidak lepas dari dukungan seluruh elemen masyarakat, pelaku pariwisata, pemerintah, dan komunitas kreatif yang terus menjaga semangat gotong royong khas Sanur.
Gusde Sidharta berharap, pengangkatan tema Guna Dusun dalam Sanur Festival ke 18 ini tahun ini dapat menginspirasi masyarakat untuk terus berkarya dan menjaga keseimbangan antara adat, budaya, dan pariwisata.
“Semoga nilai-nilai ini bisa memberi manfaat dan kemakmuran bagi masyarakat Sanur dan Bali pada umumnya,” ungkapnya.
“Ini tentang bagaimana kita bisa memberi sumbangsih terhadap daerah kita sendiri, tempat kita mencari kehidupan. Di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung. Pariwisata harus memberikan guna bagi Sanur ,”tutupnya. (red)


****************************************












