Tegal |Nusantara Jaya News – 26 November 2025 – Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Tegal menunjukkan komitmen nyata dalam mendukung program ketahanan pangan nasional. Meski berada di tengah keterbatasan area, pihak Lapas berhasil menyulap lahan sempit menjadi lahan pertanian produktif. Langkah ini diambil sebagai respons positif terhadap program akselerasi Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan guna menciptakan kemandirian pangan dari balik jeruji besi.
Pemanfaatan lahan ini dilakukan dengan strategi pertanian intensif yang cerdas. Berbagai jenis tanaman hortikultura seperti cabai dan kangkung kini tumbuh subur di area yang sebelumnya tidak terpakai. Inovasi ini membuktikan bahwa keterbatasan ruang bukanlah penghalang untuk produktivitas, di mana setiap jengkal tanah dimaksimalkan dengan teknik tanam yang efisien.
Program pertanian ini tidak sekadar berorientasi pada hasil panen, melainkan berfungsi sebagai sarana pembinaan kemandirian (sarana asimilasi dan edukasi) bagi Warga Binaan Pemasyarakatan. Melalui kegiatan bercocok tanam, para warga binaan dibekali keterampilan teknis pertanian modern serta nilai tanggung jawab, yang diharapkan menjadi modal keahlian berharga saat mereka kembali ke masyarakat nanti.
Ke depan, hasil panen dari lahan sempit ini diproyeksikan mampu mendukung kebutuhan bahan makanan dapur Lapas dan bahkan dipasarkan ke publik. Terobosan Lapas Tegal ini menjadi contoh inspiratif bahwa institusi pemasyarakatan mampu bertransformasi menjadi sentra produktivitas yang berkontribusi aktif dalam menjaga stabilitas pangan daerah.
Thom


****************************************












