banner 1000x130 **************************************** banner 1000x130
Berita  

Fredi Marbun: Ephorus HKBP Diminta Hentikan Narasi Kebencian di Tengah Tapanuli

banner 2500x130 banner 2500x130 banner 1000x130

JAKARTA |Nusantara Jaya News – 3 Desember 2025 — Di tengah duka mendalam akibat bencana Tanah Longsor dan banjir bandang yang melanda Tapanuli serta sejumlah wilayah di Sumatera, jemaat HKBP dikejutkan oleh terbitnya Surat Edaran resmi bertajuk “Seruan Moral Menolak Bantuan dari Pihak Perusak Lingkungan” yang ditandatangani Ephorus HKBP, Pdt. Dr. Victor Tinambunan, pada 2 Desember 2025.

Surat tersebut menegaskan larangan menerima bantuan dari beberapa pihak yang dinilai sebagai perusak lingkungan. Namun, sebagian kalangan menilai isi dan narasinya tidak hanya menyudutkan pihak tertentu, tetapi juga berpotensi memecah belah jemaat pada saat masyarakat Tapanuli justru membutuhkan solidaritas dan pertolongan seluas-luasnya.

banner 300x250

Salah satu kritik paling keras datang dari tokoh pergerakan dan pemerhati HKBP, Fredi Marbun, yang juga dikenal sebagai pegiat HAM dan aktivis anti-intoleransi.

“Ini Bukan Seruan Moral, Ini Seruan Kebencian”

Menurut Fredi, seruan yang diterbitkan Ephorus HKBP tersebut tidak tepat waktu dan berpotensi menimbulkan permusuhan di tengah situasi krisis.

> “Di saat masyarakat Tapanuli masih menangis, kehilangan keluarga, harta, dan rumah, justru pemimpin tertinggi HKBP sibuk menyebarkan narasi bernada provokatif. Ini bukan seruan moral. Ini seruan kebencian di tengah musibah,” ujarnya.

Ia menilai bahwa surat itu melampaui batas kewenangan karena mencampuradukkan tragedi kemanusiaan dengan penilaian sepihak yang dapat menghambat upaya bantuan bagi masyarakat terdampak.

Mengorbankan Jemaat untuk Kepentingan Kelompok

Fredi juga menyoroti risiko nyata bagi jemaat yang tengah sangat membutuhkan bantuan.

> “Pemimpin gereja seharusnya berada di barisan terdepan menolong korban, bukan membawa musibah ke dalam kepentingan pribadi atau kelompok tertentu—apa pun latar belakangnya. Menolak bantuan sambil menyebarkan stigma justru mencederai nilai-nilai kristiani,” tegasnya.

Ia mengingatkan bahwa di antara korban bencana terdapat banyak jemaat HKBP sendiri, sehingga seharusnya gereja mengutamakan misi kemanusiaan di atas segala pertimbangan lainnya.

Seruan agar HKBP Menjunjung Transparansi dan Kemanusiaan

Dalam kritiknya, Fredi juga mempertanyakan tata kelola lembaga yang menurutnya perlu diperbaiki untuk menjaga kepercayaan jemaat. Ia menyampaikan bahwa sebelum mengeluarkan seruan moral yang berpotensi menimbulkan kontroversi, pimpinan gereja seyogianya memastikan transparansi dan keteladanan dalam kepemimpinan.

> “Sebelum berbicara atas nama Tuhan, belajarlah terlebih dahulu menghormati kemanusiaan dan menjaga kepercayaan jemaat,” ujarnya.

Penutup: Gereja Harus Hadir Membawa Penghiburan, Bukan Konflik

Fredi menutup pernyataannya dengan menyerukan agar pimpinan HKBP mengembalikan fokus gereja pada pelayanan, solidaritas, dan cinta kasih.

> “Jemaat membutuhkan pemimpin yang membawa penghiburan dan pertolongan, bukan konflik. Di mana pun ada penderitaan, di situlah gereja seharusnya hadir—bukan dengan propaganda, tetapi dengan kasih. (AH)

banner 1000x130
banner 1000x130 banner 2500x130