Medan |Nusantara Jaya News — Ketua Satuan Mahasiswa (Satma) Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI) Sumatera Utara, Midon Harahap, menegaskan bahwa tudingan yang menyebut Gubernur Sumatera Utara Bobby Nasution berada di balik pencopotan Musa Rajekshah (Ijeck) sebagai Ketua DPD Partai Golkar Sumut adalah fitnah politik yang tidak berdasar dan menyesatkan publik.
Midon menilai narasi tersebut sengaja digulirkan oleh pihak-pihak tertentu untuk mengaburkan persoalan internal Partai Golkar dan menyeret nama Gubernur Sumut ke dalam konflik yang sama sekali berada di luar kewenangannya.
“Keputusan pergantian Ketua DPD Golkar Sumut adalah urusan internal partai dan merupakan kewenangan penuh DPP Golkar. Menuding Bobby Nasution merebut Golkar dari Ijeck adalah tuduhan serius tanpa dasar yang jelas,” ujar Midon, sabtu (20/12).
Menurutnya, hingga saat ini tidak ada satu pun bukti resmi yang menunjukkan keterlibatan Bobby Nasution dalam dinamika internal Golkar Sumut. Tidak ada pernyataan DPP Golkar, tidak ada dokumen, dan tidak ada sikap resmi yang mengaitkan keputusan tersebut dengan Gubernur Sumut.
Midon menegaskan, jika ada pihak yang tidak puas dengan keputusan DPP Golkar, maka semestinya diselesaikan melalui mekanisme organisasi partai, bukan dengan melempar tudingan liar kepada kepala daerah yang sedang menjalankan tugas pemerintahan.
“Ini keliru dan tidak sehat bagi demokrasi. Konflik internal partai jangan dialihkan dengan membangun opini publik yang menyerang pihak lain,” katanya.
Ia juga mengingatkan bahwa dalam beberapa waktu terakhir, Bobby Nasution sedang fokus bekerja keras menangani berbagai bencana alam di Sumatera Utara, mulai dari banjir, longsor, hingga dampak cuaca ekstrem di sejumlah daerah. Pemerintah Provinsi Sumut, kata Midon, tengah memprioritaskan penyelamatan warga, distribusi bantuan, dan pemulihan infrastruktur.
“Di saat rakyat membutuhkan kehadiran negara, Gubernur Sumut justru diseret ke dalam konflik elite partai. Ini tidak adil dan sangat tidak etis,” ujarnya.
Lebih jauh, Midon menilai tudingan tersebut berpotensi menciptakan kegaduhan politik yang tidak produktif serta mengganggu stabilitas daerah. Ia menekankan bahwa Golkar adalah partai besar dengan aturan organisasi yang jelas dan tidak bisa dipersepsikan seolah-olah mudah diintervensi oleh pihak luar.
“Golkar punya AD/ART, punya mekanisme Musda, dan punya kewenangan DPP. Jangan merendahkan marwah partai sendiri dengan narasi seolah-olah keputusan partai ditentukan oleh kepala daerah,” tegasnya.
Sebagai Ketua Satma AMPI Sumut, Midon mengajak seluruh kader muda Golkar dan organisasi sayap partai untuk bersikap dewasa, rasional, dan tidak menjadikan Bobby Nasution sebagai kambing hitam atas konflik internal yang seharusnya diselesaikan secara organisatoris.
Ia menegaskan Satma AMPI Sumut menolak politisasi isu dan menolak upaya membangun opini yang menyesatkan publik.
“Stabilitas daerah dan kepercayaan masyarakat jauh lebih penting daripada kepentingan elite sesaat,” pungkas Midon. (Septian Hernanto)


****************************************












