SURABAYA (nusantarajayanews.id) – KEBUDAYAAN Madura saat ini seperti harus bergulat sendiri dalam upayanya untuk tetap bertahan (eksis). Selain harus menghadapi derasnya arus modernisasi, ada kenyataan pahit, yaitu dukungan masyarakat Madura sendiri yang tak pasti. Ini terlihat dari keberadaan mereka yang kini justru makin menyusut, dengan identitas diri yang seolah-olah “terselip ” entah ke mana.
Dengan adanya citra tentang orang Madura yang selalu jelek, premanisme dan masyarakatnya sendiri cenderung termarjinalkan, oleh karena itu, ketika masyarakat Madura berhasil naik dalam status sosial yang tinggi, mereka pun enggan untuk mengakui komunitas asalnya. Ini wajar karena keterpinggiran yang dialami Madura terlalu lama sehingga secara psikologis itu menjadi bersifat traumatik.
Tak mengherankan jika dalam sikap dan perilaku sosial orang Madura itu tumbuh harga diri yang kadang-kadang berlebihan dan mengundang munculnya konflik. Oleh karena itu, tindak kekerasan seolah-olah juga lekat dengan pribadi orang Madura.
AMI (Aliansi Madura Indonesia) suatu organisasi putra putri Madura yang didirikan oleh seorang pemuda keturunan Madura Baihaki Akbar SH. yang ingin merubah tatanan Budaya dan Citra masyarakat Madura yang selama ini dikenal cenderung negatif di masyarakat Indonesia.
Dengan tujuan untuk menyelamatkan bangsa dan negara dari faham Radikal dan Intoleran, sebagai wadah membentuk Warga Suku Madura yang berpendidikan berwawasan dan berjiwa Intelektual, serta menjaga kedaulatan NKRI dengan ideologi Pancasila dan UUD 45.
Adapun Visi dan Misi Aliansi Madura Indonesia adalah menggalang persatuan dan kesatuan NKRI, dengan bekerjasama seluruh instansi Pemerintah dan jajaran aparat penegak hukum dalam penegakan aturan supremasi hukum serta memberikan Edukasi dan Pelatihan untuk meningkatkan SDM seluruh warga suku Madura di segala bidang.
Aliansi Madura Indonesia (AMI) juga sangat mendukung sepenuhnya Pemerintah yang SAH dan program kerja secara Institusional serta membentuk warga Madura yang bermoral, bermartabat dan berakhlatul karimah. (red)