SURABAYA (nusantarajayanews.id) – Kepulauan Nusantara Indonesia tidak hanya dikenal dengan keindahan alamnya yang luar biasa, tetapi juga keanekaragaman budaya serta peninggalan sejarah yang memukau perhatian dunia.
Indonesia setidaknya memiliki 742 bahasa atau dialek, dan terdiri atas berbagai suku bangsa dan jumlahnya 478 suku bangsa. Tentunya ini keunikan tersendiri yang tidak dimiliki oleh bangsa-bangsa lain.
Banyak warisan kebudayaan nusantara memberikan kebanggaan bagi Indonesia di mata dunia. Inilah merupakan bukti bahwa kebudayaan merupakan elemen penting bagi bangsa Indonesia yang bukan saja dihidupi atau dipraktikan oleh masyarakatnya tetapi juga bisa berdampak positif terhadap sektor-sektor lainnya jika dikelola dengan baik.
Budaya dalam definisi
Umumnya kita kerap mengartikan budaya hanya sebatas kesenian saja, padahal kebudayaan mencakup keseluruhan sistem gagasan, tindakan, serta hasil cipta karsa yang dimiliki oleh manusia sebagai mahluk sosial dengan cara dipelajari melalui interaksi sosial (Koentjaranigrat, 1991).
Kebudayaan ada di tengah masyarakat, terefleksikan melalui tingkah laku, dan dipelajari melalui interaksi sosial yang kompleks. Manifestasinya terejawantahkan dalam bentuk kesenian, cara berpikir, kuliner, hasil karya kerajinan, bangunan, dan lain-lain.
Kebudayaan juga dapat dimaknai sebagai seni hidup (the art of living) atau kehidupan sosial manusia (human social life) yang merupakan hasil dari interaksi sesama manusia sebagai individu atau kelompok.
Karena kebudayaan bersifat “dipelajari”, artinya kebudayaan perlu terus digaungkan, diturunkan, dikomunikasikan dan diajarkan oleh masyarakat kepada generasi berikutnya.
Jika tidak, bukan tidak mungkin suatu kebudayaan akan punah secara perlahan dan tergantikan oleh kebudayaan lain.
Peran penting budaya
Kebudayaan memiliki fungsi penting dan fundamental sebagai pijakan utama dalam tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara.
Dengan kata lain kebesaran suatu bangsa bisa terukur apabila nilai-nilai kultural nya telah mendarah daging dalam sendi kehidupan masyarakatnya.
Kecintaan serta kebanggaan masyarakat terhadap kebudayaan bangsanya menjadi salah satu faktor penentu maju atau tidaknya suatu bangsa. Korea Selatan adalah satu contoh negara di Asia yang maju karena sektor budaya.
Tantangan kebudayaan nusantara
Sejak maraknya globalisasi dan modernisasi, gempuran budaya asing semakin hari semakin tidak terkendali. Hal ini dapat dilihat dari popularitas produk-produk asing di Indonesia seperti fashion, film, elektronik, musik, bahasa, kuliner, hingga gaya hidup.
Banyak generasi muda kita yang merasa bangga meniru budaya asing dan lupa akan nilai-nilai luhur warisan budaya nenek moyang.
Faktanya, globalisasi telah banyak mengubah pola pikir dan pandangan generasi muda yang berpotensi mengikis kebudayaan lokal. Mereka yang masih menaruh perhatian pada seni tradisi agar tidak hilang oleh kemajuan zaman jumlahnya pun tidak banyak.
Jika tidak diantisipasi sedini mungkin, globalisasi akan memberikan peluang besar kepada bangsa lain untuk menginternalisasi budayanya pada masyarakat kita.
Secara tidak langsung budaya leluhur kita tidak hanya dipelajari, tetapi bisa saja diakui menjadi milik bangsa lain karena masyarakatnya yang kurang memperhatikan kebudayaannya sendiri.
Generasi Muda
Dalam upaya mempertahankan eksistensi kebudayaan lokal dari ancaman globalisasi dan perkembangan teknologi-informasi, generasi muda harus secara kolaboratif dan partisipatif melakukan berbagai strategi pelestarian budaya.
Sejarah mencatat pemuda memiliki peran penting dalam membentuk dan menjaga keberlangsungan Negara Kesatuan Republik Indonesia sehingga di tangan merekalah masa depan kebudayaan akan ditentukan.
Alasan lainnya adalah karena pemuda selalu identik dengan gagasan dan kreativitasnya yang tinggi, ambisius, kolaboratif, idealis, memiliki etos kerja pengabdian yang tinggi, serta potensial mampu menjadi agent of change/development. (red)