banner 1000x130 **************************************** banner 1000x130 banner 2500x3000

“Tembheng Macapat” Kesenian Khas MADURA Yang Masih Dilestarikan

banner 2500x130 banner 2500x130 banner 1000x130

MADURA (nusantarajayanews.id) – Tembheng Macapat” adalah sebutan macopat dari Pulau Madura. Biasanya dalam pembacaan macopat ini diiringi dengan alunan musik.

Seiring dengan penyebaran dan perkembangan agama Islam di berbagai wilayah nusantara, Tembheng Macapat inipun menyebar ke Madura.

banner 2500x130

Tembheng Macapat Madura berawal dari Jawa. Dan pada dasarnya merupakan kumpulan dari beberapa Tembhang Jawa Kuno. Yang setiap baris kalimat disebut gatra dan setiap gatra memiliki sejumlah suku kata (guru wilangan) tertentu dan berakhir pada bunyi sajak akhir yang disebut guru lagu.

Di Madura sendiri Tembhang Macapat dalam bahasa Jawa akan diubah menjadi bahasa Madura. Pada umumnya macapat memiliki arti yaitu “Maca Papat-papat” yang memiliki arti cara membaca Tembheng Macapat ini terjalin tiap empat suku kata.

Tembheng Macapat Madura memiliki ikatan aturan, Tembheng yaitu jumlah gatra (padde) dari masing – masing tembheng berbeda, mengikuti aturan guru lagu dan guru wilangan yang sama. Tembheng Macapat Madura memiliki keunikan tersendiri yaitu lebih diutamakan cengkok atau lagu pada tembheng itu.

Jenis Tembheng Macapat Madura, dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu Tembheng Raja, Tembheng Tengahan dan Tembheng Macopat atau Tembheng Kene’.

Tembheng Macapat atau Tembheng Kene’ merupakan tembheng yang biasa dimainkan di Pulau Madura. Jenis dari tembheng ini ada 11 macam tembheng yaitu Salanget (Kinanti), Pucung, Mejil (Medjil), Maskumambang, Durma, Kasmaran (Asmaradana), Pangkor, Senom (Sinom), Artate’ (Dandanggula), Megattro (Megatruh), Gambuh.

Jika dipilah-pilah isinya, antara lain:

1. Tembheng Salanget (Kinanti) merupakan tembheng yang melukiskan cerita – cerita percintaan (kasih sayang)

2. Tembheng Pucung adalah tembheng tentang sembrana parikena (sembarang) yang biasanya dipakai untuk menceritakan hal-hal yang ringan, jenaka atau teka-teki.

3. Mejil (Medjil) yaitu tembheng yang mengungkapkan dan melukiskan rasa sedih. selain itu Medjil uga memuat pula kisah-kisah nasehat yang berisi tentang kebesaran Sang Pencipta.

4. Maskumambang (Kumambang) memiliki arti mengapung.

5. Durma (Sima) memiliki arti harimau, dengan isi cerita yang cenderung keras. Karena tembheng ini melambangkan tiga nafsu manusia yang mewakili nafsu angkara, nafsu mudah marah serta nafsu birahi. Tembheng ini menggambarkan cerita-cerita perkelahian, perang serta kondisi psikologi.

6. Asmaradana (Kasmaran) dalam arti Madura disebut kesemsem yang artinya jatuh cinta atau kasmaran. Tembheng ini biasanya digunakan untuk menggambarkan perasaan cinta ataupun rasa sedih. selain itu juga memberikan gambaran rasa senang, bahagia tidak ada pikiran susah dan senantiasa berada dalam kondisi gembira.

7. Pangkor yang artinya penghujung, tembheng ini biasanya ditembhengkan pada pada bagian suatu cerita.

8. Senom (Sinom) biasanya tembheng ini dipakai untuk mengungkapkan hal-hal yang bersifat romantis baik dalam hubungannya dengan kisah percintaan ataupun hubungan antar sesama manusia.

9. Artate’ (Dhandanggula) terdiri dari dua kata yaitu dhandang yang artinya pangarep dan gula artinya manis. Tembheng ini mempunyai maksud dan sebuah pengharapan tentang sesuatu dengan tujuan akhir mencapai kebaikan. Dan untuk mengungkapkan perasaan suka cita ataupun ketika mencapai sebuah kemenangan.

10. Megattro (Megatruh), tembheng ini biasanya melukiskan perasaan kecewa ataupun kesedihan yang mendalam.

11. Gambuh menjelaskan tentang segala sesuatu yang bisa diatasi. (red)

banner 1000x130
banner 2500x130 banner 1000x130
banner 1000x130 banner 2500x130