banner 1000x130

Kisah Tarian Karonsih Jatim Dua Sejoli Nusantara

banner 120x600
banner 468x60

JATIM (nusantarajayanews.id) – Kisah romantika antara dua sejoli tak hanya sebatas ditampilkan pada dunia seni peran belaka. Melainkan juga dapat divisualisasikan dalam bentuk kesenian lain, seperti seni tari.

Sejatinya di Indonesia sendiri yang mana telah tersohor sebagai negeri yang kaya akan budaya, visualisasi sebuah kisah dalam tarian memanglah sudah lumrah terjadi. Sebab jika ditelisik lebih jauh, hakikat seni tari adalah mengkombinasikan antara gerakan dan musik dengan tujuan untuk menyampaikan makna tertentu kepada para audiens.

banner 1000x130

Kisah asmara dua pasangan kekasih tersebut dikemas dengan gerakan indah yang penuh sarat akan makna serta filosofi yang mendalam. Sehingga, tarian tersebut kerap mengundang decak kagum dari para audiens.

 

Seperti Tari Karonsih dari Jawa Timur. Banyak orang yang mengetahui bahwa pulau Jawa memiliki beragam kisah cinta indah melegenda. Di antaranya kisah Jaka Tarub dan Dewi Nawang Wulan, Jaka Sekar dan Rara Anteng, serta Ken Arok dan Ken Dedes. Adapun dalam tari Karonsih juga mengangkat sebuah kisah asmara yang tak kalah romantis.

Diketahui, kata “Karonsih” sendiri diambil dari bahasa Jawa, yaitu kekaron atau sakloron tansah asih yang memilki arti keduanya saling mengasihi dalam cinta.

Menurut sejarahnya, tari Karonsih ini melambangkan kisah cinta antara Dewi Sekartaji atau biasa disebut Putri Galuh Candra Kirana dengan suaminya, Panji Asmara Bangun. Dikisahkan dalam tarian tersebut bahwa Panji Asmara Bangun tengah melakukan penyamaran dengan cara meninggalkan kraton, guna mengetahui keadaan Kerajaan Kediri yang sebenarnya serta melihat ketulusan cinta oleh Dewi Sekartaji.

Tak tinggal diam, sang istri, Dewi Sekartaji lalu berupaya untuk mencari keberadaan suaminya tersebut. Setelah mengetahui bahwa Dewi Sekartaji begitu mencintainya, akhirnya Panji Asmara Bangun memutuskan untuk kembali ke kraton.

Sesampainya Panji Asmara Bangun di kraton, Dewi Sekartaji merasa kesal karena selama ini ketulusan cintanya telah diragukan. Panji Asmara Bangun yang tengah didera jutaan rindu kepada istrinya terus merayu Dewi Sekartaji dengan tak berhenti menari sembari memberikan istrinya setangkai bunga. Akhirnya, Dewi Sekartaji pun luluh dan memeluk suaminya, Panji Asmara Bangun.

Tari Karonsih biasanya ditampilkan pada saat pesta pernikahan dengan mengusung adat Jawa. Tarian ini dibawakan setelah kedua mempelai duduk di pelaminan. Adapun, terselip sebuah harapan jika tari Karonsih ini dibawakan di pesta pernikahan, kisah sang pengantin akan berakhir indah seperti halnya kisah asmara Dewi Sekartaji dan Panji Asmara Bangun. (red)

banner 325x300
banner 1000x130

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

banner 1000x130