Bangkalan |nusantarajayanews.id – Sebuah postingan video yang memperlihatkan pesepeda yang menggunakan jalur roda empat alias jalur cepat di Jembatan Suramadu pun viral di lini media sosial. Aksi para pesepeda itu juga terekam kamera ponsel penumpang mobil.
Tak diketahui ke mana arah laju kendaraan termasuk pesepeda itu menuju. Menanggapi hal ini, Kasatlantas Polres Bangkalan AKP Grandika Indera Waspada, S.I.K., M.I.K. angkat bicara. Orang nomor satu di korps lalu lintas Polres Bangkalan tersebut menjelaskan jika akan memperketat pengawasan di akses masuk Jembatan Suramadu sisi Madura.
“Kami akan perketat pengawasan dengan meningkatkan pengaturan lalu lintas menuju pintu masuk Jembatan Suramadu. Kami akan bekerja sama dengan PJR untuk melakukan hal ini agar hasilnya lebih maksimal,” terang AKP Grandika saat dihubungi di Mapolres Bangkalan, Jum’at (03/11/2023) siang.
AKP Grandika menilai jika video yang berdurasi 33 detik tersebut sebagai perilaku yang tidak perlu dilakukan. Karena selain membahayakan diri sendiri juga merugikan para pengguna jalan lainnya.
“Dalam video yang viral kita lihat pengendara sepeda malah bergantungan di bak truk, itu lebih berbahaya. Karena kita tahu truk terkadang bisa menambah atau mengurangi kecepatan yang bisa memicu kecelakaan yang mengakibatkan ruginya semua orang. Dan disini, keselamatan tentu menjadi point utama,” tambah sang Kasatlantas.
Jembatan Suramadu memang tidak dirancang untuk sepeda pancal yang memiliki bobot jauh lebih ringan daripada sepeda motor. Pasalnya, hempasan angin sewaktu-waktu tanpa diprediksi bisa berhembus sangat kencang dan sangat beresiko tinggi bagi para pesepeda.
“Sepeda motor saja diberikan jalan atau jalur khusus untuk menjaga keselamatan pengendara. Karena sisi kanan-kiri di atas Jembatan Suramadu adalah laut lepas, anginnya kencang. Apalagi sepeda pancal, kalau terkena angin bisa oleng atau limbung dan pengendaranya bisa terlindas,” tegas AKP Grandika.
AKP Grandika juga menambahkan jika pihaknya akan memberikan sosialisasi terhadap komunitas bikers di kabupaten Bangkalan dan Madura agar tak lagi melintasi Jembatan Suramadu demi tertibnya lalu lintas dan keselamatan para pesepeda itu sendiri.
“Setelah ini, kami akan masuk ke komunitas-komunitas sepeda (pancal) baik yang ada di Bangkalan dan di Madura. Syukur-syukur kami bisa temukan orangnya agar bisa langsung memberikan imbauan agar hal ini tak lagi terulang di masa yang akan datang,” tutup Alumnus Akpol detasemen Wiratama Bhayangkara tersebut. (Red)