Sanur | Nusantarajayanews.id – Seni adalah sebuah wujud kegembiraan dan rasa syukur yang abstrak, yang oleh seniman berusaha dikongkretkan agar bisa dilihat, didengar, dirasakan dan dinikmati.
Ketika seniman berkumpul, berkolaborasi, maka puncak awal yang bisa dijadikan dasar pijakan adalah meredam ego pribadi agar bisa menjunjung puncak bersama. Sebuah puncak, tempat lapang bagi semua, untuk bisa merasakan kebahagiaan.
Pameran Culmination, yang bertajuk satu suara satu tujuan adalah bentuk kebahagiaan bagi semua. Pameran Culmination berlangsung di Griya Santrian Resort Sanur dengan melibatkan 11 seniman dari berbagai seni.
Sawidji bekerja sama dengan Santrian Art Gallery menghadirkan pameran kelompok multidisiplin karya seniman dan penulis dalam dan luar negeri.
Culmination menghadirkan karya dari Agus Kama Loedin, David Hopkins, Dibal Ranuh, Eric Buvelot, Made Kaek, Sujana Suklu, Nyoman Suantara, Tjandra Hutama dan Wayan Suastama.
Pemilik Santrian Art Gallery dan Griya Santrian Resorts Sanur Ida Bagus Gede Sidharta Putra aya, dalam sambutannya mengaku merasakan kebahagiaan itu, kebahagiaan dalam berseni, berkreatifitas, seperti keasyikan anak-anak bermain, yang dalam tradisi upacara di Bali yang ditandai dengan menghadirkan dan menjelmakan Sanghyang Rare Angon.
“Maka, dengan setulus hati lewat pameran ini saya ingin mengajak semuanya untuk menikmati kebahagiaan kita bersama. Hanya dari rasa bahagia, kita semua bisa memberi vibrasi positif untuk menyebarkan kasih sayang, yang makin mekar dan berkembang, memberi energi dan kekuatan, meresap dan memenuhi semesta,” ucap Bagus Sidartha, padsapembukaan pameran Culmination, jumat 10/5/2024).
Sementara Arsitek dan budayawan Popo Danes mengatakan Kegiatan ini merupakan kegiatan yang berangkai, bekesinambungan, untuk menggabungkan suara seniman dalam satu tujuan untuk berbagi pemikiran damai dan tindakan toleran.
Menurutnya, mewartakan nilai-nilai kemanusiaan, perdamaian, kebersamaan dan saling menghormati satu sama lain, dengan segala bentuk perbedaan.
“Saya mengapresiasi positif apa yang digelar Sawidji dan Santrian Art Gallery bersama seniman dalam dan luar negeri ini. Kebersamaan dengan sebagian besar seniman terkemuka di Bali selama lebih dari 20 tahun terakhir membantu saya mengembangkan pemetaan saya sendiri tentang kedudukan semua orang di lingkaran tersebut,” ucap dia.
“Namun saya melihat perkembangan yang cukup signifikan dalam lima tahun terakhir ketika beberapa seniman mulai mengembangkan kesadaran mereka tentang betapa pentingnya kolaborasi yang baik untuk mencapai hasil yang lebih bermakna bagi karya mereka. Hal ini juga membuka hati lebih banyak seniman untuk lebih terbuka terhadap opini eksternal dan menurut saya ini adalah gerakan yang sangat positif. Gelombang positif yang memberikan harapan lebih baik bagi masa depan taman bermain ini, “ucapnya.
Tema pameran berkisar pada puncak yang melambangkan puncak, memaknai puncak sebagai titik harmoni dan positif. Masyarakat di seluruh dunia.
Dian Dewi Reich, kurator, sekaligus pemilik Sawidji Gallery mengatakan perhelatan seni yang bertajuk “Puncak” mengacu pada puncak atau titik tertinggi dari sesuatu, sering kali dicapai setelah proses pengembangan atau kemajuan.
” Ini menandakan titik kedatangan, penyelesaian, atau pemenuhan, di mana berbagai elemen atau upaya berkumpul untuk Menandakan momen resolusi, pencapaian, atau realisasi,” kata Dian.
Rangkaian kolaborasi seniman ini juga menyertakan 11 karya sastra, 9 berupa puisi karya Eda Ocak (Turki) Shio Senda (Jepang) , Mas Ruscitadewi, Made Adnyana Ole, Sonia Piscayanti, Arya Ngurah Dimas, Wini Hartini, Agung Gede Putra, dan Darma Putra, serta prosa karya Nandini Khrisna (India) dan Brandon Spars (AS). (TK/red)