Medan | Nusantarajayanews.id – Kekisruhan Internal Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kota Medan harusnya sudah bisa diminimalisir dengan ditetapkannya secara sah Rudi Suntari MM. sebagai ketua DPD LPM.
Perlu diketahui bahwa SK DPD itu menunjukkan sudah defenitifnya ketua DPD LPM kota Medan.
Dan surat SK tersebut sudah dikirim Ke Kecamatan – Kecamatan yang ada, Harusnya Camat tidak bermain – main dan menciptakan situasi Kecamatan yang tidak kondusif.
Camat dan Lurah sudah masuk urusan internal LPM, memang belum punya AD/ART yang mengaturnya seharusnya harapan kita pejabat yg diamanahi jabatannya harus pintar, cerdas dan teliti selama menjabat.
Rombongan LPM Kota Medan ber audiensi dengan Pemerintah Kota Medan yang diterima oleh Wakil Walikota yaitu Aulia Rachman SE di ruang kerja. Dalam audiensi itu Wakil Walikota memberikan pesan yang bermakna.
Pesan Wakil Walikota Medan bahwa duduk kan lah pengurus LPM itu yang benar benar tokoh dan bisa membawa aspirasi masyarakat, Terkhusus Ketua Kecamatan dan Kelurahan harus orang yang tepat dan bisa didengar suaranya oleh masyarakat, duduk kan tokoh yang bisa dianut.
Tapi beredar luas di area publik dalam sosial media oknum mantan kader LPM Kecamatan yang membuat acara di aula Kecamatan mengatas namakan LPM. Oknum yang membuat kekisruhan itu pun malah diberi panggung oleh Camat dan Kelurahan yang ikut hadir, maka kebijakan kedepan posisi Ketua Kecamatan dan Kelurahan tidak lagi didominasi oleh Kepala Lingkungan (Kepling).
Kemudian beredar pula photo selfie mantan kader LPM Kecamatan yang berphoto dengan pejabat.
Dalam kesempatan, Rudi Suntari mengatakan bahwa mantan kader tak berdaya dan tak punya malu, mempolitisir foto selfie bersama pejabat dan tradisi agama cerminan tak berdaya dan tak punya mal.
“Lumrah seseorang berfoto selfi ria dengan tokoh pejabat dan idola yang ditemui dalam rangka status sosial biar diakui, Akan tetapi jika hal ini dilakukan oleh orang orang mantan LPM dalam rangka menakutkan nakuti orang atau pejabat di daerahnya adalah sesuatu hal menunjukkan dia tak berdaya,” Tegas Rudi didampingi Sekretaris Sufran didepan awak media di kantor Walikoa Medan, Selasa (14/05/2024).
“Apalagi dilakukan oleh orang yang tidak lagi jadi pengurus di kita atau Kecamatan dan Kelurahan. Kebiasaan minta selfi bersama pejabat menunjukkan mantan kader tak berdaya dan tak punya malu,” kata dia.
Menurut Rudi, apa yang dilakukan oleh ketua panitia T.A. Saladin dengan mengundang DPC, DPC adalah dalam kerangka mempolitisir.
“Saya selalu ketua DPD LPM Kota Medan tahu persis bahwa yang hadir bukanlah para ketua tetapi mantan ketua dan pengurus dan beliau TA. Saladin juga sudah bukan pengurus lagi,” pungkasnya.
DPD LPM Kota Medan juga kecewa dengan sikap Camat yang memperuncing kekisruhan dan Lurah yang memberikan fasilitas negara sesuka suka hati. (Septian/red)