SURABAYA | Nusantarajayanews.id – Forum Komunikasi Asosiasi Kepelabuhan Tanjung Perak Surabaya menggelear Halal Bihalal di Hotel Marriot Surabaya, Senin (13/5) kemarin. Acara tersebut diikuti Ratusan undangan dari berbagai pihak dari pelaku usaha maupun stakeholder Pemerintahan terkait.
Hadir dalam acara tersebut antar lain Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Provinsi Jawa Timur, Perwakilan Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur, Kepala kanwil beacukai jatim 1, Kepala kantor kesyahbandaraan dan otoritas Pelabuhan utama Tanjung Perak Kapten Heru.
Selain itu hadir juga, Kepala KPP Bea Cukai, Perwakilan Kepala Balai Karantina hewan, ikan dan tumbuhan Jawa Timur kepala KPP bea cukai, Perwakilan Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya Serta para ketua umum asosiasi ke pelabuhanan dan Direksi anak perusahaan Pelindo Indonesia.
Diawali dengan sambutan dari Ketua Panitia dan Kepala Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan Tanjung Perak, dilanjutkan dengan siraman rohani dari Kyai Haji Muhammad Zaky.
Stenvens Handry Lesawengen selaku Ketua Forum Komunikasi Asosiasi Kepelabuhan Tanjung Perak Surabaya dalam sambutannya menyampaikan bahwa acara kali ini merupakan kegiatan silaturahmi bagi para pahlawan-pahlawan ekonomi di Jawa Timur.
“Kita berkumpul bersama untuk bersilaturahmi khususnya para pahlawan-pahlawan ekonomi di Jawa Timur,” terang Stenvens dalam keterangan resmi diterima redaksi, Rabu (15/5).
Selain itu, dalam sambutannya Stenvens Handry menyampaikan beberapa catatan penting dengan flashback pada ekonomi ditahun sebelumnya.
“Ada catatan penting yang menjadi dasar perjumpaan kita di hari ini . Kalau kita lihat dari aspek ekonomi Jawa Timur bahwa di tahun 2019 pertumbuhan ekonomi Jawa Timur itu di angka 5.53% . Pada waktu itu pertumbuhan ekonomi tertinggi di pertumbuhan ekonomi nasional kita,”ujar Stenvens.
“Kemudian pada 2020, kita mengalami kontraksi yang luar biasa yaitu turun di angka 2,33%, karena pada waktu tahun 2020 itu terdapat covid. Kemudian di 2021 pertumbuhan ekonomi jatim di angka 3,56%, dan 2022 pada 5,34%. Serta di 2023 pada Kuartal ke-4 itu di angka 4,95%,” Sambung dia.
“Kita hidup di Jawa Timur dari aspek ekonomi, Tanjung Perak adalah pintu gerbang ekonomi, pada umumnya Indonesia timur dan khususnya di Jatim. Dari pertumbuhan ekonomi itu, 30% nya itu merupakankontribusi dari dan ke Surabaya. Jadi dari pertumbuhan ekonomi pada kuartal terakhir 2023 yaitu 4,9% itu 30% dihasilkan dari perdagangan dari dan ke Surabaya,” ujarnya.
Sementara Sebastian Wibisono, Sekretaris Forum Komunikasi Asosiasi Kepelabuhan Tanjung Perak Surabaya dalam kesempatannya menambahkan bahwa saat ini Pelabuhan Tanjung Perak merupakan Hub Timur untuk geliat perekonomian Nasional. Menurutnya, salah satunya terdapat pembangunan beberapa pabrik disekitar pelabuhan, Hal tersebut merupakan indikasi pertumbuhan Jawa Timur.
“Hari ini Kami bersilaturahmi untuk bermitra, berkolaborasi dengan stakeholder dan semua pemangku kepentingan yang ada di Tanjung Perak. Baik regulator maupun Terminal operator, kita bersama-sama mengembangkan Tanjung Perak dengan lebih baik lagi,”kata Sebastian.
“Tentunya kita mendukung Kepala SOP sebagai kepala atau pimpinan yang ada di Tanjung Perak. Kita selalu bermitra dengan pemerintah untuk menjadikan Tanjung Perak yang lebih baik, nyaman,”katanya.
“Kita mengetahui bahwa Jawa Timur menjadi Hub Timur untuk perekonomian. Tentunya dengan adanya beberapa pabrik etanol yang sekarang sudah dibangun di Gresik. Ini menandakan bahwa pertumbuhan Jawa Timur ini memang sangat luar biasa,” tutur Sebastian.
Selain itu terdapat pembangunan Smelter yang sudah berjalan hampir 80% serta pelabuhan-pelabuhan conekting di wilayah Gresik maupun di Surabaya yang menurutnya sudah lebih baik pengelolaannya saat ini.
“Tentunya kita berharap pendapatan domestik bruto maupun internasional maupun ekspor impor kita bisa menghasilkan tahun ini yang lebih baik lagi di tahun 2023,” jelas dia.
“Selama ini Forum Komunikasi asosiasi Berkolaborasi serta bermitra untuk terus mengontrol dan mengawasi kegiatan-kegiatan operasional di pelabuhan-pelabuhan, terminal kontainer maupun curah kering. Kita berharap Pelindo dan pemerintah di sini juga bisa mewakili kami sebagai pengguna jasa memberikan pelayanan dan kualitas yang baik bagi kita,” jelasnya.
Dalam kesempatannya, Sebastian Wibisono juga menyampaikan program digitalisasi yang disosialisasikan di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya yang saat ini menurutnya sudah berkembang secara signifikan.
“Alhamdulillah dengan digitalisasi sekarang ini, pemerintah di mana KSOP, Bea cukai dan balai karantina sudah sangat aware juga pengembangannya, saat ini juga sudah sangat signifikan (perkembangannya). Tentunya kita berharap Ke depan kolaborasi di stakeholder, di swasta untuk melakukan transformasi sistem yang lebih baik lagi,” tutur Sebastian.
“Termasuk beberapa program. Kita juga ada Pilot Project Terminal operator yang mengadakan Fumigasi di Lini 1 pelabuhan tepatnya di Terminal Petikemas Surabaya dan Terminal Teluk Lamong,” tutur dia.
“Sehingga kegiatan-kegiatan pengembangan dan peningkatan kualitas dalam pengawasan yang memang diminta oleh pemerintah, akan segera kami laksanakan,” pungkasnya. (red)