SURABAYA, Nusantara Jaya News – Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur Bobby Soemiarsono menerima audiensi dari Universitas Airlangga (Unair) di Kantor Gubernur Jatim, Jalan Pahlawan No. 110 Surabaya, Kamis (6/6).
Dalam kesempatan tersebut, Bobby menyampaikan bahwa Pemprov Jatim mendukung penuh pelaksanaan konferensi International Convention of Asia Scholars (ICAS) ke-13 yang akan dilaksanakan pada 28 Juli – 1 Agustus 2024.
“Pemprov Jatim mendukung penuh setiap kegiatan yang berhubungan dengan pendidikan. Dan kami menyambut baik kegiatan ICAS ke-13 di mana Unair dipercaya menjadi host-nya,” kata Bobby.
Lebih lanjut, Bobby menjelaskan bahwa gelaran ICAS yang diikuti oleh 700 universitas dari 65 negara ini dapat menjadi momentum bagi Jatim untuk mempromosikan budaya dan UMKM kepada dunia internasional.
“Kegiatan konferensi ini merupakan agenda yang penting bagi kita untuk mempromosikan budaya serta industri ekonomi kreatif,” katanya.
“Kalau ada stand kuliner, bisa dibuka di acara itu, misalnya kopi atau UMKM kreatif lainnya,” tambahnya.
Di akhir, ia menyebutkan bahwa fungsi universitas saat ini tidak hanya sebagai organisasi pencetak akademisi tetapi juga bisa menjadi mitra pemerintah dalam mempromosikan budaya dan mendorong pertumbuhan ekonomi suatu wilayah
“Pak Pj. Gubernur selalu menyampaikan pentingnya kerjasama pentahelix, sehingga setiap kegiatan dari kami ataupun panjenengan perlu adanya kolaborasi. Bergerak bersama demi kemajuan Jawa Timur,” katanya.
“Jadi, kalau masukan dari kami, ada unsur budaya yang bisa ditampilkan. Bisa berupa tarian atau hal lainnya. Ditambah, UMKM kita juga bisa diikutkan dengan diadakan bazar,” ucapnya.
Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Research, Innovation and Community Development Universitas Airlangga Prof. Ni. Nyoman Tri Puspaningsih menyampaikan bahwa kegiatan ICAS ke-13 akan dihadiri oleh 1.500 hingga 2.000 peserta dari 65 negara.
“Konferensi internasional tersebut bekerjasama dengan The International Institute for Asian Studies (IIAS), Leiden University, Netherlands,” ucap Prof. Ni Nyoman.
Menurutnya, konsep kegiatan tersebut nantinya akan menggabungkan konferensi dan festival (ConFest ICAS 13), di mana para akademisi, peneliti, seniman, kurator seni, hingga aktivis dari berbagai negara di dunia akan bertemu untuk mendiskusikan ide-ide yang relevan.
“Banyak isu-isu yang akan dibahas. Salah satunya berkaitan dengan kesehatan,” katanya.
“Tadi juga ada masukan, akan kita adakan bazar, musik, dan tampilan budaya di kegiatan tersebut,”pungkasnya. (*)