Jakarta, Nusantara Jaya News – PT PLN (Persero) semakin memperkuat komitmennya terhadap pelestarian lingkungan dengan meluncurkan program Green Action. Dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2024, PLN mengajak seluruh pegawainya untuk terlibat dalam pengelolaan sampah botol plastik dan baju bekas melalui daur ulang menjadi bahan bernilai guna. Acara peluncuran program ini berlangsung di Kantor Pusat PLN, Jakarta pada 25 Juni 2024.
Untuk mempermudah partisipasi pegawai, PLN menghadirkan Reverse Vending Machine (RVM) untuk mengumpulkan sampah botol plastik dan drop box untuk baju bekas yang ditempatkan di unit-unit dan subholding PLN di seluruh Indonesia.
Direktur Jenderal Pengelolaan Limbah, Sampah, dan Bahan Beracun Berbahaya (PSLB3) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Rosa Vivien Ratnawati, memuji langkah PLN yang memanfaatkan momen Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2024 untuk semakin menggalakkan pelestarian lingkungan. Vivien juga mengapresiasi kehadiran mesin RVM dan drop box pakaian bekas sebagai solusi inovatif dalam pengelolaan sampah.
“Inovasi-inovasi PLN sangat pro lingkungan. Kami dari KLHK sangat berterima kasih karena ini memberikan kontribusi luar biasa bagi lingkungan hidup kita. Hari Lingkungan Hidup Sedunia tahun ini mengusung tema penyelesaian krisis iklim melalui inovasi dan prinsip keadilan, dan PLN sudah menerapkan prinsip tersebut dalam kegiatan-kegiatannya,” ujar Vivien.
Vivien berharap pemanfaatan teknologi seperti RVM dari PLN dapat berkontribusi besar dalam mengurangi sampah di Indonesia, yang saat ini tercatat 33% masih terbuang ke lingkungan. Ia juga menekankan pentingnya dukungan dari seluruh elemen masyarakat dalam upaya mitigasi lingkungan.
“Saya mohon kepada PLN, unit-unit PLN di seluruh Indonesia, serta perusahaan-perusahaan yang terkait dengan PLN untuk terus menggerakkan masyarakat dalam membantu pengelolaan sampah, seperti melalui bank sampah dan pusat daur ulang,” tambah Vivien.
Direktur Legal dan Manajemen Human Capital PLN, Yusuf Didi Setiarto, menjelaskan bahwa PLN terus mendorong seluruh unit usaha dan pegawainya untuk aktif dalam upaya menjaga kelestarian lingkungan melalui pengelolaan sampah berkelanjutan. Langkah ini sejalan dengan misi PLN untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs).
“Kepedulian terhadap lingkungan adalah tanggung jawab bersama. Melalui program ini, kami berharap visi untuk menciptakan lingkungan yang hijau dapat tercapai, serta upaya dekarbonisasi sektor ketenagalistrikan dapat terwujud,” ujar Didi.
Executive Vice President Komunikasi Korporat dan TJSL PLN, Gregorius Adi Trianto, menjelaskan bahwa program pengelolaan sampah botol plastik dan baju bekas merupakan bagian dari Program Tanggung Jawab Sosial & Lingkungan (TJSL) PLN Group.
“Kami ingin membangun kesadaran bahwa sampah dapat dimanfaatkan menjadi barang bernilai guna. Melalui RVM, setiap botol plastik yang dikumpulkan akan mendapatkan poin yang bisa dikonversi menjadi uang dalam dompet digital,” ungkap Gregorius.
Gregorius menambahkan bahwa ke depan, sampah plastik yang terkumpul juga bisa dikonversi menjadi token listrik. Selain itu, PLN juga mendorong pengumpulan sampah plastik di lokasi masing-masing menggunakan drop box, dan hasil sampah tersebut akan diolah menjadi produk bernilai guna dengan melibatkan pengrajin difabel.
PLN menargetkan pengumpulan lebih dari 340 ribu botol plastik per tahun melalui RVM dan drop box, yang diproyeksikan dapat mengurangi emisi sebesar 28 ton CO2. Untuk program daur ulang baju bekas, PLN menargetkan pengumpulan 3 ton baju dalam setahun untuk diolah menjadi insulation felt yang dapat digunakan sebagai peredam panas, getaran, dan suara pada aset PLN.