Sidoarjo|Nusantara Jaya News – Pedagang hewan kurban di Kabupaten Sidoarjo menghadapi tantangan baru menjelang perayaan Iduladha.
Tiga ekor sapi milik salah seorang pedagang terindikasi terjangkit virus penyakit mulut dan kuku (PMK) dengan gejala ringan.
Pemeriksaan yang dilakukan oleh dokter hewan Tony Hartono, Kabid Produksi Peternakan Dinas Pangan, dan Pertanian (Dispaperta) Sidoarjo, menemukan gejala ringan PMK pada sapi-sapi jenis limosin dan simental.
Gejala yang ditemukan termasuk nafsu makan yang menurun, luka di mulut serta hidung, dan peningkatan air liur.
Meskipun gejalanya ringan, tindakan preventif segera diperlukan untuk mencegah penyebaran penyakit ini.
Sebagai langkah awal, Tony Hartono mengimbau kepada pemilik hewan kurban untuk memisahkan sapi-sapi terindikasi PMK gejala ringan ke kandang lain. Rabu (12/6/24)
Selain itu, pihak Dispaperta Sidoarjo telah memberikan obat kepada sapi-sapi tersebut sebagai upaya penyembuhan.
Meski sapi-sapi terindikasi PMK masih bisa dikurbankan sesuai dengan fatwa MUI, Tony Hartono tetap mengimbau masyarakat untuk lebih memilih hewan yang sehat sebagai hewan kurban.
Dengan memberikan perhatian dan tindakan preventif yang tepat, diharapkan sapi-sapi terjangkit PMK tersebut dapat pulih dan masyarakat dapat merayakan Iduladha dengan aman. (Red)