Surabaya|Nusantara Jaya News – Pada Maret 2024, Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur mencatat angka kemiskinan di provinsi ini mengalami penurunan signifikan, menurun sebesar 0,56 persen menjadi 9,79 persen.
Dalam jumlah individu, hal ini berarti ada penurunan sebesar 0,206 juta orang menjadi 3,983 juta orang dibandingkan dengan periode Maret 2023.
Menurut Zulkipli, Kepala BPS Jawa Timur, rata-rata anggota rumah tangga miskin di Jawa Timur pada Maret 2024 adalah 4,24 orang.
Garis kemiskinan dihitung mencapai Rp2.273.157 per bulan per rumah tangga miskin, dengan komposisi Rp408.011 untuk kebutuhan makanan dan Rp128.111 untuk kebutuhan non-makanan.
Strategi penurunan kemiskinan yang dilakukan oleh Adhy Karyono, Penjabat Gubernur Jawa Timur, mencakup tiga pendekatan utama.
Pertama, adalah memperluas program bantuan sosial seperti Program Keluarga Harapan (PKH), Kartu Indonesia Pintar (KIP), dan Kartu Indonesia Sehat (KIS) untuk masyarakat miskin.
Kedua, adalah menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat rentan seperti lansia dan disabilitas.
Ketiga, adalah mengurangi kantong-kantong kemiskinan dengan memperbaiki infrastruktur perumahan dan lingkungan.
Langkah-langkah ini diharapkan dapat memperkuat kondisi sosial ekonomi masyarakat Jawa Timur secara menyeluruh, serta memberikan dampak yang positif dalam upaya menurunkan tingkat kemiskinan di masa mendatang. (Red)