Surabaya, Nusantara Jaya News – Indonesia baru saja menghadapi serangan ransomware yang menargetkan Pusat Data Nasional (PDN). Kejadian ini menjadi sorotan publik dan mengundang banyak perhatian, terutama setelah pernyataan kontroversial dari Menteri Komunikasi dan Informatika, Budi Arie Setiadi, dalam rapat dengan Komisi I DPR RI.
Dalam rapat tersebut, Budi Arie Setiadi menyatakan “Alhamdulillah” saat membahas serangan ransomware yang menimpa PDN. Ucapan ini memicu reaksi keras dari berbagai kalangan, termasuk masyarakat dan tokoh politik. Banyak yang menganggap pernyataan tersebut tidak pantas dan menunjukkan kurangnya rasa empati serta tanggung jawab atas insiden serius yang mengancam keamanan data nasional.
Unggahan di Instagram yang menampilkan Budi Arie Setiadi dalam sebuah bingkai bunga dengan tulisan “Turut Berduka Cita atas Hilangnya Rasa Malu” viral dan mendapatkan ribuan komentar. Sebagian besar netizen mengkritik tindakan Menteri Kominfo dan menuntut tindakan tegas dari pemerintah. Tagar seperti #MundurLahWoi dan #MinimalSadar menjadi trending di media sosial, menunjukkan ketidakpuasan masyarakat atas penanganan isu ini, pada hari Selasa (2/7/2024).
Serangan ransomware ini menambah daftar panjang tantangan yang dihadapi Indonesia dalam era digital, terutama terkait keamanan siber. Banyak pihak mendesak pemerintah untuk mengambil langkah-langkah konkret dalam meningkatkan perlindungan terhadap infrastruktur digital dan data sensitif negara.