Yogyakarta|Nusantara Jaya News – Kasus pembunuhan wartawan Karo, Sumatera Utara, Rico Sempurna Pasaribu, bersama keluarganya dengan cara membakar rumah mereka pada 17 Juni 2024 semakin terang benderang.
Setelah penangkapan dua tersangka eksekutor bernama R dan Y, kini aparat kepolisian berhasil mengamankan BG, salah satu otak dari pembunuhan tersebut yang juga merupakan anggota Ormas Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI) Kabupaten Karo.
Pengembangan kasus ini membuka kemungkinan ditemukannya aktor intelektual lainnya di balik kejadian tragis tersebut.Ketua Indonesian Journalist Watch (IJW), HM. Jusuf Rizal, S.H., menyampaikan hal ini kepada media di Yogyakarta pada Jumat, 12 Juli 2024.
Jusuf Rizal menegaskan bahwa hasil investigasi awal menunjukkan adanya aktor intelektual yang lebih besar di balik kasus pembunuhan ini.
“Sejak awal kebakaran rumah Rico Pasaribu, investigasi IJW menunjukkan bahwa ada aktor intelektual di balik kejadian ini yang terkait dengan peredaran narkoba, judi togel, dan illegal logging. Diduga ada kepentingan yang terganggu dari bisnis ilegal yang mereka jalankan,” jelas Jusuf Rizal.
Menurut investigasi IJW, kasus pembunuhan Rico Pasaribu dan keluarganya diduga berkaitan dengan pemberitaan Rico tentang kegiatan ilegal seperti narkoba, judi togel, dan perambahan hutan lindung di dekat Siosar, Karo.
Rico diketahui telah menerima empat kali ancaman telepon terkait pemberitaannya tersebut.
Pihak kepolisian telah menangkap R dan Y sebagai pelaku eksekusi pembakaran rumah serta BG, yang merupakan mantan Ketua AMPI Kabupaten Karo, sebagai otak dari pembunuhan tersebut.
Jusuf Rizal berharap agar Polda Sumut tidak berhenti pada penanganan tiga pelaku ini.
“Kami berharap Polda Sumut terus mencari aktor intelektual utama di balik kasus ini. BG hanyalah salah satu dari pelaku besar dalam kasus pembunuhan ini,” tambah Jusuf Rizal.
IJW juga mencurigai adanya keterlibatan oknum aparat, baik dari TNI maupun Polri, dalam kasus ini.
Diduga oknum aparat tersebut turut serta dalam backing kegiatan ilegal seperti narkoba, judi togel, dan illegal logging di Kabupaten Karo, dengan aliran setoran mingguan yang bisa mencapai Rp70-100 juta.
“Kita tidak yakin BG bisa melakukan tindakan brutal ini tanpa adanya dukungan dari oknum aparat. Kabupaten Karo kecil dan sudah lama dikenal dengan praktek-praktek ilegal yang melibatkan berbagai pihak,” tegas Jusuf Rizal, yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Perkumpulan Wartawan Media Online Indonesia (PWMOI).
IJW mendukung penuh langkah Polda Sumut dalam menangani kasus ini dan meminta agar kasus ini tidak hanya ditangani oleh Polres Karo, melainkan oleh Polda Sumut untuk memastikan tuntasnya kasus tersebut.
“Kami minta agar semua pelaku, baik eksekutor maupun aktor intelektual, dihukum berat, bahkan hukuman mati,” pungkas Jusuf Rizal.
Acara konferensi pers ini dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk pengurus IJW dan perwakilan media.
Dengan penegakan hukum yang lebih komprehensif, diharapkan kasus pembunuhan ini bisa terpecahkan hingga tuntas dan memberikan keadilan bagi almarhum Rico Sempurna Pasaribu dan keluarganya. (Tim/red)