SIDOARJO |Nusantara Jaya News – Plt Bupati Sidoarjo, Subandi, langsung meninjau Jembatan Desa Kedungpeluk, Kecamatan Candi, yang ambrol pada Selasa (16/7/2024) sekitar pukul 11.00.
Subandi tiba di lokasi sekitar pukul 14.00 untuk melihat kondisi jembatan yang patah tersebut.
Subandi memerintahkan agar segera dibangun jembatan Bailey sebagai jalan alternatif, sehingga perekonomian warga tidak terganggu.
“Karena jembatan ini adalah akses satu-satunya, mau tidak mau, kita harus segera membangun jembatan Bailey. Dalam waktu sekitar satu bulan ini selesai. Warga membutuhkan akses,” ujar Subandi saat berada di lokasi.
Jembatan Bailey adalah jembatan dengan konstruksi rangka baja yang bersifat portabel dan dapat dibangun dengan cepat serta dipindah-pindahkan sesuai kebutuhan.
Menurut rencana, jembatan Bailey yang akan dibangun sebagai pengganti sementara Jembatan Kedungpeluk akan memiliki lebar 3 meter dan panjang yang menyesuaikan kebutuhan akses warga.
Perintah untuk membangun jembatan Bailey disampaikan Subandi kepada Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Sumber Daya Air (PU BMSDA) Sidoarjo, Dwi Eko Saptono.
Subandi menjelaskan, salah satu penyebab ambrolnya Jembatan Kedungpeluk adalah karena struktur bangunannya yang sudah lama, dibangun sekitar tahun 1975-an.
Sebelumnya juga sudah terjadi retakan, dan pada Selasa siang, retakan tersebut melebar hingga menyebabkan jembatan ambrol. Dia bersyukur tidak ada warga yang menjadi korban.
Jembatan Kedungpeluk saat ini merupakan satu-satunya jalan penghubung warga setempat menuju Jalan Lingkar Timur dan berbagai akses dari dan menuju Sidoarjo.
Warga berharap perbaikan segera dilakukan, mengingat banyak aktivitas perekonomian di Desa Kedungpeluk yang memerlukan akses jalan, seperti petani tambak dan kupang.
Subandi menegaskan bahwa dirinya sebagai pimpinan daerah benar-benar memperhatikan keinginan dan harapan masyarakat setempat.
Dia berharap perekonomian masyarakat bisa cepat normal kembali. Jembatan Bailey diharapkan bisa menjadi alternatif untuk membantu warga melakukan aktivitas sehari-hari seperti sebelum jembatan rusak.
“Mudah-mudahan perekonomian masyarakat tidak terganggu lagi,” ungkapnya.
Untuk rencana pembangunan jembatan pengganti yang permanen, Subandi menyatakan bahwa sebenarnya jembatan tersebut perlu diprioritaskan pada tahun 2024 ini, namun belum bisa terlaksana.
“Insya Allah awal tahun 2025 akan dibangun,” ujarnya. (Kominfo/Red)