banner 1000x130 **************************************** banner 1000x130 banner 2500x3000

Pelayanan Buruk di RS Elizabeth Situbondo, Pasien BPJS Mengeluh

banner 2500x130 banner 2500x130 banner 1000x130

SITUBONDO | Nusantara Jaya News – Sangat kecewa atas pelayanan IHC Rumah Sakit Elizabeth (RSE) Situbondo, Jawa Timur (Jatim) yang terjadi pada Hasyim As’ari atau kerap disapa dengan sebutan Bang Encing.

Tidak ada alasan, hal ini ia sampaikan ketika pasien atas nama Suryono yang menjadi saudaranya itu berterus terang telah menerima layanan yang kurang memuaskan saat menjalani rawat inap di ruang Ametis selama beberapa hari.

banner 2500x130

“Pasien ini sudah dua hari berada di RS Elizabeth. Selama di sana, dia merasa kecewa sehingga minta pindah ke rumah sakit umum. Saat tadi kami menjenguk, ia mengeluh seperti itu,” ujar Bang Encing, Senin (15/07/2024) kemarin malam.

Selain itu, ia pun mengungkap kondisi penderita pada saat badannya terasa mulai kambuh. Menurutnya, pasien yang memakai fasilitas BPJS Kesehatan tersebut malah sampai terlihat meronta-ronta kesakitan serta berkehendak ingin pulang.

“Bahkan ia sudah mau keluar (pergi) dari RS Elizabeth. Ini jelas, karena tidak cepat segera ditangani. Sehingga, ia sudah tidak kuat lagi dan meminta pulang,” ujarnya dalam keterangan tertulis diterima oleh redaksi, Selasa (16/7/2024).

Berdasarkan keterangan warga Mimbaan, RT:03/RW:12, Kecamatan Panji ini, dugaan lamban dan kurang optimalnya penanganan RS Elizabeth bermula dari saudaranya yang terbaring merintih kesakitan.

Sampai-sampai, ia terpaksa mendatangi perawat dan menyarankan beralih rumah sakit. Alhasil, meski dengan banyak perdebatan, RS Elizabeth tetap kekeuh mempertahankan agar pasien senantiasa ditempat.

“Ya saya tidak mau, karena saya menduga akan timbul tambah parah penyakitnya nanti. Mental pasien, sudah tidak betah. Sampai akhirnya saya dimintai tanda tangan untuk rujukan pindah ke rumah sakit umum. Akhirnya ya disetujui, biarpun harus banyak berdebat,” tutur Bang Encing.

Dalam pernyataan berikutnya, ia pun kemudian menyoroti rintihan saudaranya tersebut dengan menduga bahwa pihak RS Elizabeth terindikasi memonopoli para dokter spesialis penyakit dalam yang melayani pasien kelas tertentu.

“Kalau memang tidak mampu melayani banyak pasien, lebih baik RS Elizabeth ini mendatangkan lagi dokter spesialisnya untuk penyakit dalam. Tenaga dokter spesialis harusnya perlu ditambah, kalau memang dirasa kurang. Biar warga Situbondo yang punya penyakit, bisa cepat terbantu disembuhkan,” ujarnya.

Tak cukup sedemikian Bang Encing memaparkan, sebab dalih dari pihak RS Elizabeth dalam penyampaian saat ajang debat, menurutnya beralasan masih menunggu dokter. Padahal, dokternya pun tidak pernah ada kepastian kapan mau menjenguk pasiennya.

“Ini sudah dua hari lamanya. Kunjungan dokter ke kamar pasien, masih tetap tidak ada kepastiannya. Kan kasihan saudara saya yang sakit itu, Mas,” lontarnya.

Tak hanya itu yang diuraikan Bang Encing, hal ini ia lakukan agar tidak terjadi lagi korban berikutnya yang lebih banyak dari warga Situbondo khususnya.

“Karena apa? Ketika di situ pelayanannya lambat, maka ini urusan nyawa. Kasihan, bisa-bisa nyawa warga Situbondo melayang kalau sampai dua hingga tiga hari tidak dilayani secara optimal,” pungkasnya.

Di lain pihak, Todi, selaku Humas RS Elizabeth Situbondo ketika dikonfirmasi menyampaikan bahwa petugasnya pada waktu itu sudah melakukan pelaporan kepada dokter penanggung jawab.

“Tadi memang dokter penanggung jawab pasien tersebut, akan melakukan visite (kunjungan) setelah praktik Poli selesai, sambil lalu menunggu. Terinfo juga, pasien sudah diberikan terapi antinyeri,” tutur Humas RS Elizabeth.

Terkait prosedur, sergah Todi, rujukan ke RS lain memang alurnya harus melalui persetujuan dokter penanggung jawab bisa/tidaknya.

“Petugas kami, sudah sesuai prosedur untuk menginfokan terlebih dahulu ke dokter penanggung jawabnya,” pungkasnya.

banner 1000x130
banner 2500x130 banner 1000x130
banner 1000x130 banner 2500x130