DENPASAR | Nusantara Jaya News – Persoalan sampah plastik merupakan momok menakutkan dan selalu menjadi masalah utama dalam pencemaran lingkungan, baik tanah maupun laut.
Bali Marine Service (BMS), salah satu agen kapal yacht terpercaya di Bali yang telah berkontribusi dalam penanganan sampah melalui The Seacleaner, kapal pembersih sampah, saat ini juga membantu kapal Plastic Odyssey, salah satu kapal penjaga lautan dunia masuk ke Indonesia.
Founder Bali Marine Service, Fiona Yap, mengatakan bahwa BMS sangat antusias dalam penanganan masalah sampah plastik, khususnya di Bali. Oleh karena itu, dirinya menyanggupi saat kapal Plastic Odyssey menghubungi BMS untuk membantu proses perizinan dan operasional selama berada di Indonesia.
“Kami dihubungi kapal Plastic Odyssey untuk membantu proses clearance dan operasional mereka selama di Indonesia, jadi kami yang membantu prosesnya dari Ambon menuju Kendari, dari Kendari menuju Labuan Bajo dan akhirnya sampai di Bali. Ini antusiasme yang besar untuk masalah global tentang penanganan sampah plastik di laut,” ujar Fiona saat diwawancarai awak media Nusantara Jaya News, pada hari Jumat (5/7/2024) kemarin.
Ironisnya, lanjut Fiona, ada salah satu kapal pembersih di Bali yang selama ini banyak berkontribusi dalam menangani sampah di lautan, malah diduga mendapatkan nota pengusiran.
“Ini sudah menjadi usaha kita untuk membantu pemerintah dalam mencarikan solusi ya, tetapi ironisnya ada kapal yang selama ini sudah beroperasi dan membantu masyarakat Bali, pemerintah, dan juga stakeholder, untuk membantu membersihkan sampah di laut,” ujar Fiona dalam keterangan tertulis diterima oleh redaksi, Sabtu (6/7/2024).
“Kapal ini malah mendapatkan nota pengusiran. Kami memohon bantuan dari pemerintah, khususnya Kemenko Marves yang memiliki MoU bersama dengan perusahaan NGO The Seacleaners untuk bisa mencarikan solusi agar kapal ini masih tetap beroperasi membantu masyarakat Indonesia, khususnya di Pulau Bali,” terangnya.
Di sisi lain, Fiona juga mengungkapkan bahwa kapal Plastic Odyssey juga salah satu bagian dari solusi pemerintah untuk menanggulangi masalah pencemaran lingkungan di lautan.
“Kami berharap ke depannya, banyak kapal-kapal seperti ini yang bisa membantu Indonesia dalam memecahkan masalah sampah plastik di lautan Indonesia,” imbuh Fiona.
Sementara itu, pendiri kapal Plastic Odyssey Alexandre Dechelotte menjelaskan bahwa kapal Plastic Odyssey telah melakukan perjalanan keliling dunia untuk membantu mengurangi dan mengolah sampah plastik yang mencemari lautan. Menurutnya, Bali Marine Service membantu kapal Plastic Odyssey diterima dengan baik di tempat di mana kapal bersandar di wilayah Indonesia.
“Ya, Bali Marine Service melalui Fiona dengan agen lokal yang membantu kami untuk dapat diterima dengan baik di manapun kami bersandar, dan ini merupakan tugas yang besar juga tugas yang sangat penting,” ucap Alex.
Alex mengungkapkan Indonesia adalah negara pertama di Asia Tenggara yang dikunjungi kapal Plastic Odyssey melalui laut Pasifik.
“Karena kami datang dari Laut Pasifik, jadi kami memulainya dari wilayah Ambon lalu Kendari, Labuan Bajo, Bali, Surabaya, dan terakhir di Jakarta. Kami menghabiskan waktu kurang lebih 2 bulan di Indonesia,” jelas Alex.
Senada dengan Alex, agen kapal PT Vinici Inti Lines Ambon, Itje Leitemia, yang ikut di acara kedatangan kapal Plastic Odyssey di Benoa dan juga menjadi subagen BMS mengatakan bahwa Ambon adalah tempat pertama yang didatangi kapal Plastic Odyssey.
“Ambon menjadi tempat pertama, pelabuhan pertama kapal Plastic Odyssey tiba dari luar. Kami mendukung kegiatan ini dengan membantu berbagai keperluan dan administrasi untuk port entry di pelabuhan Ambon. Kapal ini berada 4 hari di Ambon kemudian melanjutkan ke Kendari, dan setelah dari Kendari ke Labuan Bajo dan hari ini tiba di Benoa, Bali. Kami juga sangat mendukung misi yang dilaksanakan kapal Plastic Odyssey dalam mendaur ulang sampah plastik yang menjadi isu global dengan mengedukasi masyarakat serta memberikan solusi,” ujar Itje.
Itje juga menyampaikan bahwa dirinya mendukung BMS yang sudah bekerja keras dalam mendatangkan kapal Plastic Odyssey dengan memenuhi semua persyaratan yang harus dipenuhi sesuai dengan regulasi.